29.4 C
Jakarta
Wednesday, August 13, 2025

    Pengusaha Amerika Serikat mulai takut pada Presiden Trump

    Terkait

    PRIORITAS, 11/8/25 (Washington): Para pengusaha atau pemimpin bisnis Amerika Serikat mulai takut dengan Presiden Donald Trump. Mereka kini semakin berhati-hati dalam bersikap terhadap setiap kebijakan Presiden Donald Trump.

    Para bos bisnis justru melakukan strategi baru dengan jurus memberikan pujian kepada Donald Trump, untuk mempromosikan perusahaan sekaligus menghindari kemarahan presiden AS itu.

    Seperti yang dilakukan CEO Apple, Tim Cook.  Ia melakukan langkah simbolis pada Rabu (6/8/25) dengan memberikan plakat kaca berukir beralas emas bertuliskan “Presiden Donald J Trump: Program Buatan Amerika Apple” di Ruang Oval Gedung Putih.

    “Bapak telah menjadi pendukung besar inovasi dan manufaktur Amerika. Saya berterima kasih atas kepemimpinan dan komitmen Anda,” puji Cook kepada Trump.

    Langkah ini diambil di tengah kebijakan tarif timbal balik yang diumumkan Trump pada April 2025 lalu, yang sempat memangkas kapitalisasi pasar Apple hingga US$ 700 miliar.

    Tidak lama setelah menerima penghargaan dari Cook, Trump mengumumkan rencana tarif impor 100% untuk produk semikonduktor, tetapi Apple dikecualikan.

    Kasus Zelenskyy dan Musk

    Beberapa pengamat menilai sikap lunak para CEO terhadap Trump adalah pelajaran dari pengalaman pahit yang dialami Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    Pada Februari 2025 lalu, Zelensky melontarkan pernyataan keras di Gedung Putih, sehingga memicu pertengkaran dengan Trump,  yang berujung pada penangguhan bantuan militer AS ke Ukraina.

    “Mereka belajar untuk tidak bereaksi seperti Zelensky. Tidak ada CEO yang ingin membuat marah presiden AS,” ungkap dekan asosiasi studi kepemimpinan di Yale School of Management, Jeffrey Sonnenfeld, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Beritasatu.com, hari Senin (11/8/25).

    Kasus akibat mengkritik Donald Trump juga menimpa bos Tesla, Elon Musk. Meski Musk pernah menyumbang lebih dari US$ 250 juta untuk kampanye Trump, dia seakan dicampakkan setelah menentang presiden AS.

    Hubungan keduanya memburuk setelah Musk mengkritik “Big, Beautiful Act” yang memangkas insentif kendaraan listrik, sehingga menyebabkan Tesla kehilangan keuntungan miliaran dolar.

    Trump pun berubah dari menyebut Musk sebagai jenius super menjadi bencana, bahkan mengancam membatalkan kontrak pemerintah untuk SpaceX dan Starlink bernilai miliaran dolar.

    Ford mulai memuji

    CEO Ford, Jim Farley, pekan lalu mulai memuji kebijakan Trump dengan menyebut pemerintah AS sangat mendukung perusahaan seperti pihaknya, meski Ford menderita kerugian US$ 800 juta akibat tarif Gedung Putih.

    Pernyataan ini berbanding terbalik dengan komentarnya pada awal pemerintahan Trump, ketika ia menilai tarif menciptakan banyak biaya dan kekacauan.

    Kecemasan di kalangan pemilik bisnis kian terasa. Seorang CEO farmasi besar menyebut industri sedang panik terhadap kebijakan pemerintah, tetapi memilih diam demi menghindari sorotan.

    Strategi pujian terbukti membawa keuntungan. CEO Nvidia. Jensen Huang, memuji visi Trump untuk AS, dan akhirnya presiden AS Donald Trump mencabut kontrol ekspor yang sebelumnya merugikan penjualan chip Nvidia secara global.

    Sejak kemenangan Trump pada pemilu lalu, sejumlah CEO berbondong-bondong ke Mar-a-Lago untuk mempererat hubungan.

    Ada yang mensponsori pesta pelantikan, bahkan Amazon mengeluarkan US$ 40 juta untuk film biografi Melania Trump.

    Hasilnya, Amazon baru-baru ini menandatangani kesepakatan layanan komputasi awan gratis senilai 1 miliar dolar bagi pemerintah federal.

    Namun, kedekatan dengan presiden juga memiliki sisi gelap. Trump mengarahkan kritik tajam kepada CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, menudingnya sebagai pemimpin berkonflik, karena investasi masa lalunya di industri semikonduktor China, dan bahkan meminta Tan mengundurkan diri.

    Setelah bungkam berjam-jam, Intel akhirnya merilis pernyataan yang menyebutkan perusahaan itu  berkomitmen penuh pada keamanan nasional AS dan menantikan kerja sama berkelanjutan dengan pemerintah Trump.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini