PRIORITAS, 2/8/25 (Jakarta): Pemerintah menyiapkan kejutan spesial untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025. Selama sehari penuh, ongkos naik transportasi umum di wilayah Jakarta dan sekitarnya hanya dikenakan tarif Rp80.
Langkah ini diumumkan secara resmi oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro. Ia menjelaskan, tarif murah tersebut berlaku untuk berbagai moda angkutan publik yang beroperasi di kawasan Jabodetabek.
“Di Hari Kemerdekaan akan ada hadiah untuk rakyat. Semua angkutan massal publik di Jakarta seperti JakLingko, MRT, LRT, KRL tarifnya hanya Rp80,” ujar Juri dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/25).
Penetapan tarif seragam ini mencakup KRL Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga angkutan JakLingko.
Pemerintah menegaskan, kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan dan perayaan atas usia delapan dekade kemerdekaan Indonesia.
Tujuan utama dari kebijakan tarif Rp80 ini adalah untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kegembiraan di tengah masyarakat. Pemerintah ingin menciptakan suasana perayaan yang merata dan inklusif di seluruh lapisan warga.
Diskon belanja menyusul
Selain sektor transportasi, pemerintah juga menggandeng pelaku usaha ritel untuk memberikan insentif kepada masyarakat. Diskon besar-besaran akan digelar sepanjang bulan Agustus sebagai bagian dari program Belanja Nasional.
“Hadiah kemerdekaan lainnya adalah diskon belanja nasional sampai 80%. Ini akan berlangsung selama bulan kemerdekaan dan diinisiasi pelaku usaha ritel modern dan pusat perbelanjaan,” lanjut Juri.
Program diskon belanja ini diharapkan bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memperkuat daya beli selama perayaan kemerdekaan. Pemerintah menargetkan lonjakan aktivitas ekonomi dari sektor ritel sebagai salah satu penggerak pertumbuhan.
Kombinasi antara tarif transportasi murah dan diskon belanja besar menjadi bagian dari kampanye nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Pemerintah menginginkan momen perayaan kemerdekaan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Melalui kebijakan ini, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan program yang membumi. Rakyat tidak hanya diajak merayakan secara simbolik, tetapi juga diberikan manfaat nyata yang bisa dirasakan langsung. (P-Khalied M)
