PRIORITAS, 1/8/25 (Bintan): Wakil Bupati Bintan, Deby Maryanti, menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta mulai teridentifikasinya kasus LGBT di kalangan pelajar di Kabupaten Bintan.
Hal ini disampaikan usai menerima laporan terkini dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Bintan.
“Hingga Juli 2025, tercatat 45 kasus kekerasan terhadap anak. Ini menunjukkan tren peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang mencatat 82 kasus sepanjang 2024,” ungkap Deby dlam keterangan resminya Kamis (31/7/25).
Selain itu, menurutnya, terdapat lima kasus LGBT yang telah ditangani di lingkungan pelajar sejak tahun lalu. Meskipun jumlahnya relatif kecil, Deby menilai fenomena ini tidak boleh diabaikan.
“Harus ada penanganan serius dan kolaboratif dari semua pihak agar kasus kekerasan maupun penyimpangan perilaku tidak semakin meluas,” tegasnya.
Deby juga menekankan pentingnya penegakan hukum secara tegas terhadap pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan, agar menimbulkan efek jera dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Sementara untuk kasus LGBT di kalangan pelajar, ia mendorong pendekatan edukatif dan pembinaan karakter yang lebih intensif.
“Edukasi bisa diberikan lewat kegiatan keagamaan, olahraga, maupun bimbingan konseling yang tepat. Ini penting untuk menjaga generasi muda kita dari pengaruh yang membingungkan identitas mereka,” jelasnya.
Ia juga mengajak para guru, orang tua, serta lembaga pendidikan untuk lebih aktif dalam memberikan pengawasan, edukasi moral, dan teladan positif bagi anak-anak.
“Kesadaran kolektif antara keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah kunci membangun lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak kita,” pungkasnya. (P-Jeff K)