34.1 C
Jakarta
Saturday, July 12, 2025

    Intip rahasia orang Jepang hidup sehat lewat pola makan

    Terkait

    PRIORITAS, 12/7/25 (Jakarta): Banyak orang Jepang hidup aktif hingga usia lanjut. Mereka tetap mandiri, sehat, dan jarang terkena penyakit kronis. Kondisi ini membuat angka harapan hidup di Jepang menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

    Gaya hidup sehat menjadi salah satu faktor penting, tetapi makanan juga berperan besar. Orang Jepang terbiasa makan dalam porsi kecil namun beragam. Mereka memprioritaskan makanan alami dan rendah lemak.

    Kebiasaan itu membentuk budaya makan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menutrisi tubuh dengan optimal. Mereka cenderung menghindari makanan ultra-proses dan lebih memilih bahan segar yang kaya manfaat.

    Mengutip CNBCIndonesia.com, Sabtu (12/7/25), salah satu ahli gizi asal Tokyo, Asako Miyashita, menegaskan bahwa makanan berperan besar dalam mendukung umur panjang. Ia menyebutkan lima jenis makanan yang rutin dikonsumsi masyarakat Jepang yang membantu menjaga kesehatan mereka hingga usia lanjut.

    1. Rumput laut

    Orang Jepang mengonsumsi rumput laut hampir setiap hari. Mereka menambahkannya dalam sup, salad, atau sebagai pelengkap nasi. Rumput laut menjadi sumber serat alami yang efektif melancarkan pencernaan.

    Selain tinggi serat, rumput laut juga mengandung mineral penting seperti yodium, magnesium, dan zat besi. Kandungan ini membantu fungsi tiroid tetap optimal dan menjaga metabolisme tubuh.

    Yang menarik, rumput laut juga mengandung antioksidan fucoidan dan fucoxanthin. Senyawa ini terbukti memiliki efek anti-penuaan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas.

    Kandungan tersebut menjadikan rumput laut sebagai makanan fungsional yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga memperlambat proses degeneratif pada sel.

    2. Ikan laut berlemak

    Masyarakat Jepang menjadikan ikan sebagai sumber protein utama. Mereka sering mengonsumsi ikan laut seperti salmon, sarden, dan mackerel yang kaya asam lemak omega-3.

    Asam lemak tersebut membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko stroke. Studi menunjukkan konsumsi rutin ikan dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

    Selain manfaat jangka panjang, ikan juga menunjang fungsi otak dan suasana hati. Kandungan DHA dan EPA dalam omega-3 mendukung memori serta mengurangi gejala depresi.

    Gaya makan ini juga diperkuat dengan praktik mindful eating. Orang Jepang menghargai setiap gigitan, mengunyah perlahan, dan makan dengan kesadaran penuh.

    3. Lobak daikon

    Sayuran akar seperti lobak daikon mendominasi menu harian masyarakat Jepang. Mereka mengolahnya sebagai acar, isian sup, atau lauk pelengkap. Teksturnya yang renyah dan rasanya ringan membuat lobak ini cocok dikombinasikan dengan hidangan apapun.

    Di balik kesederhanaannya, lobak daikon menyimpan manfaat besar. Satu buah daikon ukuran sedang bisa memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C harian. Nutrisi ini dikenal sebagai penjaga sistem imun tubuh yang utama.

    Selain vitamin C, lobak ini mengandung senyawa antiradang yang membantu mencegah infeksi ringan seperti flu. Orang Jepang juga meyakini bahwa konsumsi daikon rutin bisa memperlancar sistem pernapasan.

    Bila daikon sulit ditemukan di negara lain, alternatifnya bisa berupa wortel, bit, atau lobak putih lokal. Jenis sayuran akar ini sama-sama tinggi serat dan membantu mendetoksifikasi sistem pencernaan.

    4. Sup miso

    Sup miso merupakan menu wajib di meja makan Jepang. Makanan berbahan dasar pasta kedelai fermentasi ini mengandung probiotik alami yang bermanfaat bagi saluran cerna.

    Masyarakat Jepang mengonsumsi miso hampir setiap hari. Mereka percaya bahwa menjaga keseimbangan flora usus adalah kunci kesehatan menyeluruh, mulai dari imun hingga emosi.

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin makanan fermentasi seperti miso, tempe, dan tahu dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 10 persen. Efek ini berasal dari kandungan enzim dan mikroba sehat yang aktif di dalamnya.

    Selain praktis dan bergizi, sup miso juga menjadi simbol kehangatan keluarga dalam budaya Jepang. Banyak orang menyiapkannya sebagai bagian dari sarapan atau makan malam bersama.

    5. Ubi Jepang

    Ubi jalar ungu, atau satsumaimo, menjadi camilan populer di Jepang. Makanan ini kaya akan antosianin, sejenis antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.

    Orang Jepang sering memakan ubi ini dalam keadaan kukus atau dipanggang, tanpa tambahan gula. Kandungan karbohidrat kompleksnya memberikan energi tahan lama tanpa membuat gula darah melonjak.

    Antosianin dalam ubi juga berkaitan dengan perlindungan terhadap penyakit jantung dan penuaan dini. Studi yang dilakukan di wilayah Okinawa—daerah dengan konsentrasi lansia tertinggi—menunjukkan bahwa ubi menjadi makanan pokok mereka selama puluhan tahun.

    Dengan mengandalkan bahan lokal yang sederhana dan mudah dicerna, Jepang membuktikan bahwa pola makan berbasis akar budaya bisa mendukung kesehatan jangka panjang.

    Makanan menentukan umur

    Pilihan makan bukan sekadar soal rasa. Di Jepang, makan berarti merawat tubuh dan memperpanjang usia. Kebiasaan memilih makanan alami, kaya nutrisi, dan rendah olahan membentuk sistem metabolisme yang lebih tahan terhadap penyakit kronis.

    Pola makan masyarakat Jepang tidak hanya menjadi kebiasaan, tetapi sudah menjadi identitas. Kombinasi bahan segar, teknik masak sederhana, dan kesadaran saat makan menjadikan tubuh mereka tetap kuat meski usia bertambah. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini