34.1 C
Jakarta
Saturday, July 12, 2025

    Diabetes naik? Ini lima manfaat kacang mete bantu stabilkan gula

    Terkait

    PRIORITAS, 12/7/25 (Jakarta): Jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat signifikan. Data International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan, hingga 2024 terdapat lebih dari 19 juta warga Indonesia hidup dengan diabetes. Kenaikan ini mendorong perubahan gaya hidup, termasuk dalam memilih camilan harian yang aman dan bergizi.

    Dalam upaya menemukan camilan yang tidak berisiko, kacang mete mulai dilirik. Selain praktis, camilan ini terbukti memiliki kandungan nutrisi yang membantu menjaga kestabilan gula darah dan mendukung kesehatan jantung, pembuluh darah, serta sistem metabolik secara keseluruhan.

    Di balik popularitasnya sebagai camilan ringan, kacang mete menyimpan potensi nutrisi yang kerap luput dari perhatian. Kandungan utamanya mencakup magnesium, polifenol, serta asam lemak omega-3—tiga komponen penting yang mendukung regulasi metabolik tubuh.

    Hal ini diperkuat oleh data dari Netmeds yang mencatat, satu ons kacang mete memiliki indeks glikemik hanya 25—jauh lebih rendah dibanding nasi putih (GI 73) atau roti putih (GI 80+). Nilai ini menjadikan kacang mete sebagai makanan rendah glikemik yang membantu memperlambat pelepasan glukosa ke darah.

    Bagi penderita diabetes, fakta ini sangat krusial dalam menjaga kestabilan metabolik. Lonjakan gula darah bukan hanya memperparah kondisi, tetapi juga memicu komplikasi lain seperti kerusakan ginjal dan penyakit jantung.

    Mete bantu redam risiko

    Lebih jauh lagi, peran kacang mete dalam pola makan diabetes bukan hanya karena aman dikonsumsi. Sejumlah temuan menunjukkan bahwa konsumsi teratur dalam takaran tepat justru membantu mengelola tekanan darah, berat badan, dan fungsi imun.

    Studi di Journal of Nutrition menyebutkan, konsumsi rutin 30 gram kacang mete selama delapan minggu mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta tekanan darah sistolik pada penderita diabetes ringan.

    Efek kenyang yang dihasilkan dari kacang mete juga berkontribusi besar. Kandungan serat dan lemak sehatnya membantu mengurangi keinginan mengemil berlebihan—faktor penting bagi pasien yang kesulitan menahan diri dari asupan gula sederhana.

    Lebih dari itu, tubuh tidak menyerap semua kalori dari kacang mete. Sebagian lemaknya tidak tercerna karena terikat serat, lalu keluar bersama proses pencernaan. Artinya, meskipun padat kalori, efeknya terhadap berat badan bisa ditekan jika dikonsumsi secara terukur.

    Dengan mempertimbangkan berbagai temuan studi dan kandungan nutrisinya, berikut lima manfaat kacang mete untuk penderita diabetes:

    1. Mengontrol gula darah

    Kacang mete mengandung protein, serat, dan lemak tak jenuh yang memperlambat penyerapan glukosa ke aliran darah. Menurut Netmeds, indeks glikemik 1 ons kacang mete hanya 25—angka yang tergolong rendah dan aman untuk penderita diabetes.

    Proses pencernaan yang lebih lambat membuat lonjakan gula darah usai makan jadi lebih terkendali. Artinya, penderita diabetes bisa menikmati camilan tanpa khawatir efek samping langsung. Dengan porsi kecil, kacang mete justru bisa jadi peredam rasa lapar di antara waktu makan besar.

    2. Meningkatkan kolesterol baik

    Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda dalam kacang mete terbukti menaikkan kadar HDL (kolesterol baik) sekaligus menurunkan LDL (kolesterol jahat). Studi Journal of Nutrition tahun 2023 menunjukkan konsumsi kacang mete rutin selama dua bulan membantu memperbaiki profil lipid penderita diabetes.

    Manfaat ini penting karena penderita diabetes sangat rentan terhadap penyakit jantung. Dengan menyeimbangkan kadar kolesterol, kacang mete tidak hanya menjaga kestabilan gula, tapi juga mengurangi risiko komplikasi fatal di masa depan. Satu camilan, dua perlindungan.

    3. Menurunkan tekanan darah

    Penelitian dari Nutrition Journal melaporkan konsumsi kacang mete 30 gram per hari menurunkan tekanan darah sistolik hingga 5 mmHg pada kelompok penderita diabetes ringan. Efek ini disebabkan kandungan magnesium dan antioksidan yang membantu relaksasi pembuluh darah.

    Penderita diabetes yang mengalami tekanan darah tinggi akan lebih sulit mengendalikan komplikasi. Di sinilah kacang mete mengambil peran kecil tapi signifikan. Tekanan darah yang lebih stabil membuat aliran darah ke organ vital tetap terjaga dan kerja jantung lebih ringan.

    4. Membantu manajemen berat badan

    Meski padat kalori, kacang mete memberi rasa kenyang lebih lama berkat kombinasi lemak sehat dan protein nabati. Sebagian lemaknya pun tidak sepenuhnya diserap karena terikat serat dan dikeluarkan saat pencernaan, sehingga tidak berdampak langsung pada berat badan.

    Bagi banyak penderita diabetes, menjaga berat badan adalah perjuangan panjang. Camilan seperti kacang mete bisa menjadi strategi kecil yang efektif. Dengan porsi 20–30 gram sehari, pasien tidak hanya merasa kenyang, tapi juga lebih mudah menghindari asupan kalori kosong dari makanan olahan.

    5. Sumber antioksidan

    Kacang mete kaya flavonoid, polifenol, dan mineral seperti zinc yang berperan sebagai antioksidan. Zat ini melawan stres oksidatif—penyebab utama resistensi insulin dan kerusakan sel pada penderita diabetes. Studi Food Chemistry 2022 menunjukkan kacang mete memiliki kapasitas antioksidan tinggi setara kacang almond.

    Antioksidan bekerja seperti penjaga diam-diam dalam tubuh. Ia tidak terasa saat dikonsumsi, tapi berefek jangka panjang. Mengurangi peradangan, memperbaiki sel yang rusak, dan membantu tubuh tetap responsif terhadap insulin. Perlindungan ini bukan hanya soal gula darah hari ini, tapi kesehatan metabolik jangka panjang. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini