PRIORITAS, 9/7/25 (Tomohon, Sulut): Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) ternyata tak sebatas Kota Pariwisata Alam, Kota Bunga, Kota Pendidikan dan Kota Relijius. Wisata kuliner juga terus menggeliat sejak wilayah ini mekar dari Kabupaten Minahasa.

Tak hanya franchise dari brand-brand terkenal nasional maupun dunia, di kota yang kini dipimpin duet Caroll Senduk dan Sendy Rumajar ini, bisnis coffee house, baik di gedung-gedung maupun sekadar di pelataran, terus bermunculan.
Tak hanya dikelola oleh businessman sedang dan skala besar, usaha di bidang ini sudah menarik minat kaum milenial.
Salah satunya model coffee truck, makin tren dan digandrungi generasi kekinian (‘Gen-M’) di kota yang juga dijuluki ‘Holland van Celebes’ ini.
Semarak di sudut-sudut kota
Paduan kelezatan kopi dengan gaya penyajian kekinian ala anak muda, mulai semarak di sudut-sudut kota Tomohon.

Yang terbaru ialah “Tomohon Creative Space” (TCS), kawasan ‘kopi gaul’ di lokasi strategis pelataran Anugerah Hall Paslaten Satu, Kecamatan Tomohon Timur.
Rasa penasaran dan terpincut dengan kreativitas bisnis anak-anak muda itu, orang nomor satu di Kota Tomohon Caroll Senduk ditemani Ketua DPRD Tomohon, Ferdinand Mono Turang, datang berkunjung di lokasi eks Taman Kota ini.
Tak sekadar datang, keduanya juga berbaur sekaligus ‘uji rasa’ kopi racikan barista TCS.
“Selaku pemerintah, kami sangat mengapresiasi usaha ini, karena bagian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, serta mendorong industri kreatif” ujar Wali Kota Caroll Senduk kepada sejumlah jurnalis, Selasa (8/7/25) malam.
“Salut dan terima kasih atas kedatangan Pak Wali dan Pak Ketua di tempat usaha kami,” ungkap William Martinus, pengelola TCS dengan ekspresi wajah sumringah.
Wiliam menjelaskan konsep coffee truck makin diminati oleh kawula muda dan ruang ini terbuka ini untuk berbagai komunitas kreatif di Tomohon.
“Dari sini, juga menyajikan view Gunung Lokon dan TCS dirancang sebagai wadah anak muda berkegiatan kreatif. Mulai dari live musik akustik, hingga UMKM berbasis industri kreatif. Setiap hari bisa ada kegiatan tematik seperti hari Senin untuk komunitas dancer, hari Selasa untuk seni rupa, dan seterusnya,” sebut Wiliam.
Dikatakan, sekarang ini TCS menaungi empat UMKM lokal dan tetap terbuka kolaborasi bagi komunitas lainnya. Pencinta dan penikmat kopi, “Tomohon Creative Space” menjadi salah satu alternatif yang sudah buka sejak pukul 16.30 sore hingga malam hari Pkl. 23.00 Wita.
“Usaha di sini cukup menjanjikan, pengunjungnya banyak. Baru buka beberapa hari ini omzetnya lumayan,” kata Ketzia salah satu pengelola truck coffee,” demikian William Martinus. (P-Deky Geruh)