33.1 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

    Warga pulau Tokara Jepang akhirnya menyerah usai alami hampir 1600 kali gempa

    Terkait

    PRIORITAS, 8/7/25 (Kagoshima): Warga Akuseki dan Kodakara di gugus kepulauan Tokara di Jepang, akhirnya menyerah dan terpaksa mengungsi setelah mengalami hampir 1600 kali gempa bumi.

    “Puluhan orang mengungsi keluar dari pulau-pulau di Jepang barat daya menuju pulau utama terdekat, Kyushu, akibat ribuan gempa bumi”, lapor kantor berita Jepang, Kyodo News seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Selasa  (8/7/25).

    Lebih banyak orang dievakuasi dari pulau-pulau kecil di barat daya Jepang itu, ketika gempa terus mengguncang daerah tersebut.

    Menurut otoritas setempat, sebanyak 46 warga Akuseki dan Kodakara, menaiki kapal feri pada pagi hari.

    Gelombang kedua pengungsi yang berangkat ke Kagoshima, menyusul 13 warga Akuseki yang dievakuasi pada hari Jumat.

    Banyak warga di gugusan pulau itu mengalami ‘stres’ dan seperti orang linglung, akibat mengalami ratusan guncangan gempa cukup kuat bertubi-tubi dalam sehari.

    Umumnya penduduk di pulau-pulau itu mengalami tekanan psikologis, karena sulit tidur akibat guncangan gempa nyaris tiada henti.

    Sejumlah warga bahkan mengaku tubuhnya sering seperti bergetar dan melayang, padahal gempa bumi sudah berhenti.

    Melebihi perkiraan

    Semula warga di pulau-pulau terpencil itu, masih coba bertahan, karena mereka sudah terbiasa gempa bumi kecil hanya terjadi puluhan kali dan berlangsung beberapa hari saja.

    Tetapi kali ini, mereka benar-benar dibuat kelimpungan. Gempa semakin lama semakin kuat dengan intensitas ternyata jauh melebihi perkiraan.

    Jumlah gempa bumi di wilayah gugus pulau Tokara tersebut, telah terjadi 1.582 kali sejak 21 Juni.

    Akhirnya penduduk memilih meminta evakuasi segera.

    Pemerintah Jepang langsung mengirim kapal untuk memindahkan penduduk keluar dari gugus pulau Tokara itu.

    Evakuasi penduduk pulau dimulai setelah gempa bumi pada hari Kamis berkekuatan 5,5 skala Richter, yang terukur lebih rendah dari 6 pada skala intensitas seismik negara tersebut yang berkekuatan 7.

    Pada hari Minggu, dua gempa bumi berkekuatan 4,9 dan 5,5 terjadi tak lama setelah pukul 2 siang, mengguncang Pulau Akuseki.

    Sulit berjalan

    Badan Meteorologi Jepang  mencatat kekuatan di atas 5 pada skala intensitas, tetapi tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.

    Di atas 5 didefinisikan sebagai situasi di mana banyak orang merasa sulit berjalan, karena guncangan gempa sudah tergolong kuat.

    Lewat tengah malam, gempa bumi dengan kekuatan awal 4,9 juga mengguncang pulau itu, berkekuatan lebih rendah 5, kata badan tersebut.

    Badan tersebut telah memperingatkan gempa berkekuatan 6 skala Richter dapat terjadi di wilayah tersebut selama beberapa waktu.

    “Pulau Akuseki menjadi wilayah yang terdampak paling parah, meskipun tidak dilaporkan adanya kerusakan fisik besar“, ujar Wali Kota, Genichiro Kubo.

    Wilayah administratif gugusan pulau tersebut terdiri dari tujuh pulau berpenghuni dan lima pulau tak berpenghuni, yang terletak sekitar 11 jam perjalanan dengan kapal feri dari Kagoshima.

    Vulkanik bawah laut

    Gempa sejak 21 Juni 2025 di wilayah tersebut, menurut para ahli seismologi kemungkinan besar disebabkan aktivitas vulkanik (gunung api) bawah laut dan aliran magma.

    Rangkaian pulau Tokara antara pulau Yakushima dan Amami-Oshima terletak di sepanjang Palung Ryukyu, tempat Lempeng Laut Filipina tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia.

    Meskipun wilayah tersebut dikenal aktif secara seismik, beberapa ahli mengatakan situasi terkini tidak biasa, karena gempa bumi di wilayah tersebut umumnya mereda dalam waktu sekitar 10 hari.

    Sebagai salahsatu negara dengan aktivitas seismik tertinggi di dunia, Jepang berada di pertemuan empat lempeng tektonik utama dalam wilayah “Cincin Api” Pasifik.

    Secara keseluruhan, negara kepulauan ini mengalami sekitar 1.500 kali gempa setiap tahun dan menyumbang sekitar 18 persen dari total gempa bumi di dunia.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini