27.9 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Presiden Trump marah dan perintahkan usir Elon Musk ke Afrika

    Terkait

    PRIORITAS, 2/7/25 (Washington): Perseteruan hebat terjadi antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump  dan CEO Tesla, Elon Musk. Kemarahan Trump meledak. Ia bahkan memerintahkan untuk memeriksa semua lini bisnis Musk dan mengusirnya ke Afrika.

    “Elon mungkin mendapatkan subsidi lebih banyak daripada manusia mana pun dalam sejarah, sejauh ini, dan tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan kembali ke Afrika Selatan”, tegas Donald Trump dalam posting di Truth Social, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Rabu (2/7/25).

    Kemarahan Trump meledak setelah Elon Musk mengecam RUU anggaran AS. Musk menyebutnya ‘sangat gila dan merusak’.

    Musk bahkan menyerukan pembentukan partai politik baru di AS, untuk menggulingkan Donald Trump.

    “Saatnya untuk partai politik baru yang benar-benar peduli dengan rakyat,” kata Musk.

    Presiden Trump meminta Depertemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) untuk mencermati semua bisnis Elon Musk, terutama meninjau subsidi yang diterima perusahaan-perusahaannya.

    “Tidak ada lagi peluncuran Roket, Satelit, atau Produksi Mobil Listrik, dan Negara kita akan menghemat banyak. Mungkin kita harus meminta DOGE untuk mencermati ini dengan seksama?. Uang besar yang harus dihemat!!!,” ujar Trump.

    Perang di  edsos

    Setelah berminggu-minggu relatif bungkam, Trump dan Musk terlibat perang di media sosial (Medsos).

    Menanggapi unggahan Trump, Musk dalam platform media sosial miliknya X, mengatakan “Saya benar-benar mengatakan hentikan semuanya. Sekarang.”

    Musk yang juga CEO SpaceX, sebelumnya mengecam RUU anggaran AS.

    Ia mengatakan setiap anggota Kongres yang berkampanye untuk mengurangi pengeluaran pemerintah dan kemudian langsung memilih peningkatan utang terbesar dalam sejarah, harus malu!

    Musk juga mengancam akan melengserkan para anggota kongres pendukung kebijakan Trump.

    “Mereka akan kalah dalam pemilihan pendahuluan tahun depan jika itu adalah hal terakhir yang saya lakukan di Bumi ini”, tulis Elon Musk (@elonmusk).

    Pernah dukung Trump

    Elon Musk sebenarnya sahabat dekat dan pendukung fanatik Donald Trump.

    Pada pemilu Presiden AS tahun lalu, Musk menghabiskan hampir $300 juta untuk kampanye pemilihan kembali Trump.

    Namun dalam beberapa bulan belakangan, Musk mulai tidak setuju dengan kebijakan Trump.

    Musk bulan Mei 2025 akhirnya melepas jabatannya sebagai ketua Depertemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) yang dipercayakan Trump kepadanya.

    Masih belum jelas seberapa besar pengaruh Musk terhadap Kongres atau apa pengaruh pendapatnya terhadap pengesahan RUU AS yang ia kritik.

    Namun, Partai Republik telah menyatakan kekhawatiran perseteruannya dengan Trump, dapat merusak peluang mereka untuk melindungi mayoritas mereka dalam pemilihan umum sela Kongres tahun 2026. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini