30.2 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    Pasar Asia naik, dolar AS justru melemah

    Terkait

    PRIORITAS, 30/6/25 (Jakarta): Investor Asia mulai memborong saham teknologi setelah Amerika Serikat (AS) dan Kanada memperpanjang negosiasi dagang. Dampaknya terasa ke seluruh bursa Asia.

    Indeks Nikkei Jepang melonjak 1,6 persen. Saham Korea Selatan menguat 0,8 persen. Sedangkan bursa China hanya mencatat kenaikan 0,2 persen.

    Kanada resmi mencabut pajak layanan digital demi memuluskan kesepakatan dagang dengan AS. Sementara “Negeri Paman Sam” ini menanggapi positif dan memperpanjang batas waktu pembicaraan sampai 21 Juli 2025.

    Langkah ini memicu optimisme pasar. Para investor memperkirakan arus perdagangan digital antara dua negara itu akan pulih.

    “Pada titik ini, pelemahan lebih lanjut dapat menjadi penguatan karena portofolio Eropa/Asia yang kurang dilindungi,” kata James Reilly, ekonom senior Capital Economics, dalam laporannya, seperti dikutip Beritaprioritas dari Beritasatu.com, Senin (30/6/25).

    Selain itu, pelaku pasar juga memantau perkembangan RUU pemotongan pajak dan anggaran besar yang masih mandek di Kongres AS. Hingga kini, tidak ada sinyal kuat bahwa RUU itu akan rampung sebelum 4 Juli.

    Investor borong saham

    Saham Nvidia, Alphabet, dan Amazon langsung naik. Kontrak berjangka Nasdaq melonjak 0,4 persen, e-mini S&P 500 menguat 0,3 persen.

    Daya tarik saham teknologi kian besar karena investor memindahkan aset dari dolar yang melemah ke sektor berisiko tinggi.

    Di China, survei ekonomi terbaru menunjukkan perbaikan tipis pada sektor manufaktur. Aktivitas jasa juga naik di Juni 2025. CSI300, indeks saham unggulan Tiongkok, naik tipis 0,2 persen.

    Meskipun kecil, kenaikan ini cukup mempertebal optimisme pemulihan ekonomi regional pasca-pandemi dan perang dagang.

    Dolar AS terus melemah

    Di sisi lain, dolar AS justru turun ke level terendah tahun ini. Indeks dolar jatuh ke 97,146 setelah rilis berita perdagangan dari Kanada.

    Euro menguat ke US$ 1,1727, tertinggi sejak September 2021. Pound sterling juga menanjak ke US$ 1,3722.

    Terhadap yen, dolar AS turun ke 144,14. Sedangkan terhadap dolar Kanada, posisinya melemah ke 1,3665.

    Analis melihat kejatuhan ini sebagai konsekuensi kebijakan fiskal AS yang belum pasti dan ketidakpastian tarif dari Gedung Putih. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini