28.1 C
Jakarta
Thursday, June 26, 2025

    Warga Iran gembira gencatan senjata dengan Israel

    Terkait

    PRIORITAS, 25/6/25 (Teheran): Ribuan warga Iran turun ke jalan di kota Teheran, bersorak gembira sambil mengibarkan bendera nasional, untuk merayakan gencatan senjata dengan Israel.

    Antusias warga Iran ini menggambarkan keinginan berdamai adalah lebih penting daripada perang. “Perang adalah kesengsaraan”, kata mereka.

    Umumnya warga Iran berharap geliat kehidupan di Teheran bakal berangsur terlihat, meskipun belum kembali ke ritme normalnya, di tengah harapan gencatan senjata antara Iran dan Israel akan bertahan lebih lama.

    Warga Iran mengakui perang dengan Israel selama 12 hari telah meninggalkan kerusakan luas di banyak bagian ibukota Teheran.

    Pendapat warga berbeda

    Warga di pasar Tajrish di utara ibu kota Teheran memberikan pendapat berbeda, mengenai peluang mempertahankan gencatan senjata dengan Israel.

    “Saya rasa ini tidak akan bertahan lama,” kata penjual elektronik, Ahmed Barqi (75 tahun), seperti dikutip Beritaprioritas dari Media Iran Alquds, hari Rabu (25/6/25).

    Ia berpendapat gencatan senjata harus dihormati semua pihak. “Kami ingin ini dihormati, tetapi mereka tidak melaksanakannya, dan mereka tidak menepati janji mereka,” katanya, merujuk pada Israel.

    Seorang pedagang lain, Alireza Jahangiri, mendengar melalui media pemerintah Iran,  Angkatan Udara Israel melancarkan tiga putaran serangan, setelah pengumuman gencatan senjata Presiden AS Donald Trump. “Tampaknya Israel melanggar gencatan senjata,” ujarnya singkat.

    Namun, tidak ada serangan yang dilaporkan di Teheran sejak dini hari Rabu ini, setelah semalam sebelumnya penduduk terbangun karena suara ledakan keras.

    “Beruntungnya, kami selamat,” kata seorang pengunjung taman di pusat ibu kota.

    Warga Iran kini bisa menikmati cuaca yang indah, sementara kafe-kafe yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda, mulai terlihat ramai karena mereka bisa bertemu lagi.

    Masih lihat situasi

    Meski disambut gembira, adanya ketenangan gencatan senjata tampaknya belum cukup untuk meyakinkan seluruh warga Iran, terutama mereka yang telah mengungsi meninggalkan ibu kota Teheran untuk kembali.

    “Kita lihat saja nanti.Saya rasa kami akan tinggal di utara selama seminggu lagi untuk melihat perkembangannya”, jawab seorang pemuda Amir (28 tahun).

    Amir mengatakan dia terkejut saat mendengar pengumuman gencatan senjata Presiden Trump.

    Dia menyebut Trump berpikir selama dua minggu sebelum membuat keputusan untuk menyerang Iran, tetapi tiba-tiba, dia mengebom.

    Kemudian keesokan harinya, Trump mengatakan dia tidak menginginkan perubahan rezim.

    “Tiba-tiba, perdamaian. Saya tidak begitu tahu… tetapi sejujurnya, saya tidak berpikir keadaan akan kembali normal,” tambah pemuda itu.

    Dampak ekonomi

    Media Iran, Alquds, melaporkan perang Israel-Iran selama 12 hari, sangat berdampak pada kehidupan ekonomi di ibukota Iran.

    Banyak bisnis, restoran, dan kantor pemerintahan yang tutup.

    Sementara kantor-kantor di wilayah yang paling parah terkena serangan bom langsung ditinggalkan.

    Serangan udara Israel menghancurkan seluruh bangunan publik, khususnya yang terkait dengan militer, Garda Revolusi, atau kegiatan nuklir.

    Bangunan tempat tinggal yang ditempati pejabat senior, juga menjadi sasaran bom Israel, yang mengakibatkan kematian warga sipil.

    “Ketika terjadi perang, semua orang menderita secara ekonomi,” kata seorang pedagang di Tajrish Bazaar, Alireza Jahangiri.

    Tanpa menggunakan istilah gencatan senjata, otoritas Iran pada hari Selasa menyampaikan penghentian serangan sebagai kemenangan yang membuat musuh menyesal.

    Pemerintah Iran mengatakan Israel yang menerima kekalahan dan menghentikan agresinya secara sepihak. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini