31.3 C
Jakarta
Saturday, August 23, 2025

    Pesta gay di Puncak jadi alarm deteksi dini HIV

    Terkait

    PRIORITAS, 25/6/25 (Bogor): Sebanyak 30 orang dinyatakan reaktif HIV dan sifilis dalam penggerebekan pesta tertutup di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pada Minggu (22/6/2025). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor melakukan tes cepat kepada 75 orang yang diamankan dari lokasi.

    Petugas kesehatan melakukan skrining di tempat. Hasil awal menunjukkan hampir separuh peserta reaktif terhadap dua penyakit menular seksual, yakni HIV dan sifilis.

    Data ini diperoleh melalui pemeriksaan cepat yang dilaksanakan setelah pihak berwenang membubarkan acara dan mengamankan seluruh peserta untuk didata dan diperiksa kesehatannya.

    Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini melemahkan sel CD4 yang berfungsi melawan infeksi. Tanpa pengobatan antiretroviral (ARV), HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu 10 hingga 15 tahun.

    Sementara itu, dikutip dari Beritasatu.com, Rabu (25/6/25), sifilis dipicu bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini memiliki empat tahap: primer, sekunder, laten, dan tersier. Pada tahap tersier, sifilis dapat menimbulkan kerusakan serius pada otak, jantung, dan organ lain.

    Data WHO jadi acuan

    Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2022 terdapat 39 juta orang hidup dengan HIV secara global. Jumlah kematian akibat AIDS tercatat mencapai 630.000 jiwa. Di sisi lain, CDC Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 203.000 kasus sifilis pada tahun yang sama—angka tertinggi sejak 1950-an.

    Penularan HIV dan sifilis umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama, atau dari ibu ke anak. Deteksi dini membantu memperlambat perkembangan virus serta mencegah komplikasi lanjutan.

    HIV meningkatkan risiko tertular sifilis. Luka akibat sifilis juga memudahkan virus masuk ke dalam tubuh. WHO mencatat bahwa penderita sifilis memiliki risiko 2–5 kali lebih tinggi terinfeksi HIV jika terpapar.

    Kasus di Puncak menunjukkan potensi penyebaran penyakit menular seksual di kelompok dengan perilaku seksual berisiko tinggi. Pemeriksaan dan pelacakan lanjutan terhadap kontak erat masih dalam proses oleh otoritas kesehatan setempat. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini