31.1 C
Jakarta
Tuesday, June 24, 2025

    Puluhan mesin tambang emas ilegal di Parigi Moutong dibakar warga

    Terkait

    PRIORITAS, 24/6/25 (Parigi Moutong, Sulteng): Puluhan mesin tambang emas di wilayah Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dibakar warga. Peristiwa ini dilakukan massa akibat dampak terjadi ketegangan antara warga dan pelaku tambang emas ilegal Sabtu (21/6/25) lalu sebagai bentuk protes warga yang tak puas dengan pembiaran yang berlarut di lokasi di desa mereka.

    Ratusan warga dari delapan desa bergerak turun tangan sendiri. Mereka sejak pagi menyisir aliran Sungai Tada, membongkar kamp-kamp tambang, dan membakar 25 unit mesin jet dan puluhan mesin dompeng. Diketahui, aksi ini berlangsung Sabtu (21/6/25) lalu, sebagai bentuk protes lanjutan terhadap maraknya pertambangan tanpa izin yang mencemari daerah irigasi utama petani setempat.

    “Kami tidak bisa diam lagi. Mesin langsung kami rusak dan bakar, karena sungai tercemar, irigasi rusak, sawah-sawah gagal panen,” ujar Agung R. Lamakantja, Ketua Persatuan Rakyat Tani Tinombo Selatan (PRT2S), kepada wartawan saat dihubungi pada Selasa, (24/6/25).

    Menurut Agung, ini bukan kali pertama warga menyuarakan penolakan. Berbagai aksi dan permintaan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum telah disampaikan. Namun, respons yang ditunggu tak kunjung datang.

    “Warga kecewa. Kami sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi kepada aparat setempat, tapi tambang tetap dibiarkan. Sekarang kami bergerak sendiri,” katanya.

    Dilakukan secara kolektif

    Aksi penertiban ini dilakukan secara kolektif, melibatkan warga dari sejumlah desa seperti warga desa Oncone Raya, Kanan, dan Tada. Mereka menilai aktivitas tambang ilegal telah mengancam keberlangsungan hidup petani di kawasan selatan Parigi Moutong.

    PRT2S mencatat, lebih dari 6.000 hektare lahan pertanian terdampak akibat pencemaran air dan rusaknya jaringan irigasi. Selain gagal panen, warga juga mulai mengalami kesulitan mengakses air bersih. “Ini bukan sekadar soal lingkungan. Ini soal hak hidup,” tegas Agung.

    Warga menegaskan, jika tak ada tindakan tegas dari aparat, mereka akan kembali melakukan penertiban tambang emas ilegal secara mandiri. Mereka juga mendesak proses hukum dijalankan terhadap para pelaku, termasuk pemodal dan pemilik alat berat yang selama ini bebas beroperasi di wilayah tanpa izin itu. “Jangan tunggu semuanya rusak baru bertindak. Negara harus hadir,” pungkas Agung.

    Atas aksi warga tersebut, sejauh ini belum ada tanggapa pihak kepolisian maupun pemerintah setempat. (P-Elkana Lengkong)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini