25.1 C
Jakarta
Thursday, June 19, 2025

    Penerimaan pajak Mei 2025 berkontraksi 10,13 persen

    Terkait

    PRIORITAS, 18/6/25 (Jakarta): Penerimaan pajak Mei 2025 sebesar Rp683,3 triliun atau turun 10,13 persen (year-on-year/yoy) bila dibandingkan serapan Mei 2024 sebesar Rp760,4 triliun.

    Menurut Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu nilai itu merupakan penerimaan pajak secara neto. Sedangkan nilai neto dikatakan tidak mencerminkan kondisi perekonomian terkini.

    “Neto itu adalah bruto dikurangi restitusi yang merupakan kewajiban pada waktu jatuh tempo. Jadi, neto memang tidak bisa dijadikan pedoman mengenai kondisi ekonomi saat ini,” ujar Anggito dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025, dikutip di Jakarta, Rabu (18/6/25).

    Dikatakannya, penerimaan pajak secara neto pada hampir seluruh sumber mengalami kontraksi,

    Untuk penerimaan pajak penghasilan (PPh) non migas, misalnya, mengalami kontraksi sebesar 5,4 persen (yoy) dengan nilai Rp420 triliun.

    Sedangkan penyerapan dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni sebesar 15,7 persen (yoy) dengan nilai Rp237,9 triliun.

    Adapun penerimaan dari pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak lainnya mencatatkan pertumbuhan tipis 0,8 persen (yoy), dengan nilai realisasi Rp5,04 triliun.

    Untuk perbandingan, penerimaan pajak secara bruto mencetak realisasi Rp895,8 triliun. Berbeda Rp212,5 triliun dari nilai penerimaan secara neto.

    Jika dilihat, maka penerimaan dari seluruh sektor tercatat tumbuh. PPh non migas mencatatkan realisasi Rp479,9 triliun atau tumbuh sebesar 1 persen (yoy).

    Untuk penerimaan PPN dan PPnBM terealisasi sebesar Rp390,29 triliun atau tumbuh tipis 0,8 persen (yoy). Sedangkan penerimaan PBB dan pajak lainnya tercatat sebesar Rp5,16 triliun atau tumbuh 2 persen (yoy).

    ​​​​​​​“Secara bruto masih positif. Memang netonya ada negatif karena ada kewajiban restitusi yang jatuh tempo,” katanya.

    Secara keseluruhan, pendapatan negara tercatat sebesar Rp995,3 triliun atau 33,1 persen dari target APBN Rp3.005,1 triliun. Nilai itu bertambah senilai Rp184,8 triliun dari catatan April.

    Sektor penerimaan perpajakan terealisasi sebesar Rp806,2 triliun (32,4 persen dari target), terdiri dari penerimaan pajak Rp683,3 triliun (31,2 persen) dan kepabeanan dan cukai Rp122,9 triliun (40,7 persen). Sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terserap sebesar Rp188,7 triliun (36,7 persen).

    Sementara belanja negara tersalurkan sebesar Rp1.016,3 triliun per akhir Mei. Dengan demikian, APBN mencetak defisit Rp21 triliun atau 0,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2025. (P-*r/Armin M)

     

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini