31.6 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

     Setelah menjadi Kepala MI6, Blaise Metreweli akan dipanggil “C”

    Terkait

    PRIORITAS, 17/6/25 (London): Ditunjuknya Blaise Metreweli sebagai Kepala Dinas Intelijen Inggris MI6 yang baru pada Minggu (15/6/25), menarik perhatian dunia. Intel berusia 47 tahun itu menjadi perempuan pertama yang menjadi Kepala MI6 dalam 116 tahun sejarah MI6. Ia akan menggantikan Sir Richard Moore.

    Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala MI6, Metreweli akan dikenal dengan kode panggilan C” – bukan “M” seperti dalam film James Bond. Ia juga tidak lagi menggunakan sandi “Q” yang dipakainya saat menjabat sebagai kepala divisi teknologi dan inovasi penting yang bertujuan untuk merahasiakan identitas agen rahasia, dan menemukan cara-cara baru untuk menghindari musuh seperti pengawasan biometrik Tiongkok.

    MI6 sendiri adalah kata sandi bagi Dinas Rahasia Inggris di dunia yang secara resmi dikenal sebagai Secret Intelligence Service (SIS). Dinas rahasia yang tersohor secara internasional itu melapor kepada Menteri Luar Negeri Inggris.

    MI6 adalah singkatan dari Military Intelligence, Section 6, yang kemudian dipakai sebagai nama lain dari Secret Intelligence Service (SIS) negara Kerajaan Inggris.

    Menulis dengan tinta hijau

    Diketahui, “C” merupakan bagian dari Joint Intelligence Committee bersama dengan kepala departemen lain dan pejabat senior pemerintah. Komite ini menerima laporan intelijen, menganalisis situasi yang sedang berlangsung, dan memberi nasihat kepada Perdana Menteri (PM).

    Namun ternyata, merupakan kesalahpahaman umum untuk berpikir bahwa “C” adalah singkatan dari Chief. Itu tidak benar. Badan mata-mata pertama Inggris disebut Secret Service Bureau, yang didirikan pada tahun 1900-an.

    Badan ini dipimpin seorang perwira Angkatan Laut Kerajaan, Kapten Mansfield Cumming. Ia selalu menandatangani dengan huruf “C” dan nama sandi itu terus melekat. Kapten Cumming menulis dengan tinta hijau.

    Hingga hari ini, kepala MI6 adalah satu-satunya orang di Whitehall -pusat pemerintahan Inggris di London – yang akan menulis dengan tinta hijau. Dan apakah “C” memberi agennya “izin untuk membunuh” alias “license to kill”?

    Tidak. Namun, Menteri Luar Negeri dapat melakukannya. Berdasarkan Bagian 7 Undang-Undang Layanan Intelijen 1994, seorang agen MI6 dapat diberi wewenang untuk melakukan tindakan tertentu yang seharusnya ilegal – termasuk menggunakan kekuatan mematikan. Namun, ini adalah proses hukum yang panjang dan rumit.

    Organisasi yang akan dipimpinnya menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan beragam. Secara geografis, tantangan ini terutama berasal dari Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara, karena keempat negara tersebut bekerja sama semakin erat untuk meningkatkan kepentingan Inggris dan Barat di seluruh dunia.

    Namun, ada juga tantangan teknis. Peran MI6 adalah merekrut agen manusia untuk mencuri rahasia dari musuh-musuh Inggris, yang meliputi negara-negara yang bermusuhan dan kelompok-kelompok non-negara seperti al-Qaeda.

    Di era inovasi digital yang pesat, MI6 harus bekerja lebih cepat untuk tetap unggul dari musuh-musuhnya dan tetap relevan, ketika begitu banyak kecerdasan kini dikumpulkan secara berani dan dari luar angkasa.

    MI6 bekerjasama dengan CIA

    September 2024 lalu, kepala MI6 yang akan lengser Sir Richard Moore – bersama kepala CIA William Burns – merasakan bahwa dunia internasional “terancam dengan cara yang belum pernah kita lihat sejak Perang Dingin”.

    Menulis di Financial Times, keduanya mengatakan bahwa di luar perang di Ukraina, kedua badan intelijen asing tersebut terus “bekerja sama untuk menghentikan kampanye sabotase yang menyebarkan ke seluruh Eropa yang dilancarkan oleh intelijen Rusia”.

    Richard dan Burns menambahkan, mereka melihat kebangkitan Tiongkok sebagai ancaman intelijen dan geopolitik utama abad ini. Mereka juga mengatakan bahwa mereka telah mendorong “keras” untuk menahan diri dan meredakan ketegangan di Timur Tengah.

    Pada Minggu (15/6/25), Sir Richard Moore, yang akan lengser pada musim gugur setelah lima tahun menjabat, mengatakan bahwa ia “sangat gembira” dengan “pengangkatan bersejarah” rekannya tersebut.

    “Blaise adalah pejabat dan pemimpin intelijen yang sangat berprestasi, dan salah satu pemikir terkemuka kami di bidang teknologi,” katanya. “Saya gembira menyambutnya sebagai kepala MI6 wanita pertama,” sambungnya.

    Kandidat ideal

    Menteri Luar Negeri David Lammy, yang akan bertanggung jawab kepada Metreweli sebagai kepala baru MI6, mengatakan, dia adalah kandidat yang “ideal” dan akan memastikan Inggris mampu mengatasi tantangan “ketidakstabilan global dan ancaman keamanan yang muncul”.

    “Saya juga ingin memberi penghormatan kepada Sir Richard Moore atas pengabdian dan kepemimpinannya,” katanya.

    “Saya telah bekerja sama erat dengannya selama setahun terakhir dan berterima kasih atas kontribusinya yang berharga dalam meningkatkan keamanan nasional kita dan melindungi masyarakat Inggris.”

    Sir Keir juga berterima kasih kepada Sir Richard atas “pengabdiannya yang berdedikasi”.”Saya tahu Blaise akan terus memberikan kepemimpinan yang sangat baik yang dibutuhkan untuk mempertahankan negara kita dan menjaga keamanan rakyat kita,” tambahnya, seperti diberitakan BBC. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini