34 C
Jakarta
Sunday, July 27, 2025

    Tragis! Sedang kampanye, capres Kolombia ditembak orang tak dikenal

    Terkait

    PRIORITAS, 8/6/25 (Bogota): Penembakan terhadap Senator Miguel Uribe Turbay mengguncang stabilitas politik Kolombia jelang Pilpres. Uribe, calon presiden (capres) partai oposisi Centro Democrático, tertembak dua kali saat berkampanye di kawasan Fontibón, Bogotá, Sabtu (7/6/25).

    “Miguel sedang berjuang untuk hidupnya saat ini,” tulis sang istri, María Claudia Tarazona, melalui akun X-nya, seraya meminta doa masyarakat untuk kesembuhannya, demikian Beritaprioritas mengutip dari Detik.com yang dilansir dari berbagai sumber.

    Pelaku penembakan adalah seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun. Polisi menyita pistol Glock yang dibawa pelaku saat penangkapan dan menyatakan bahwa penembakan dilakukan dari arah belakang.

    Rumah Sakit Santa Fe menyebut Uribe langsung menjalani operasi bedah saraf dan vaskular setelah tiba. Tim medis bekerja cepat untuk menstabilkan kondisi pasien.

    Jaksa Agung Luz Adriana Camargo menyatakan, kondisi Uribe saat ini stabil, meski masih tergolong kritis. Aparat tengah mendalami motif pelaku dalam serangan tersebut.

    Presiden Kolombia buru pelaku

    Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengecam keras serangan terhadap tokoh oposisi itu. Ia memerintahkan penyelidikan menyeluruh yang juga melibatkan pihak internasional.

    “Tidak boleh ada sumber daya yang disia-siakan, tidak satu peso pun atau satu momen pun energi, untuk menemukan dalangnya… Di mana pun mereka berada, baik di Kolombia maupun di luar negeri,” kata Petro dalam pidato resminya.

    Pemerintah Kolombia mengumumkan hadiah sebesar USD730.000 bagi siapa pun yang memberikan informasi soal dalang penembakan. Penyidikan fokus pada kemungkinan keterlibatan jaringan kriminal atau lawan politik.

    Reaksi cepat datang dari komunitas internasional. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut insiden ini sebagai serangan terhadap demokrasi dan menyerukan stabilitas politik jelang Pilpres.

    Dukungan juga mengalir dari pemimpin negara tetangga seperti Chile dan Ekuador. Mereka mendesak agar keamanan kandidat diperketat dan proses demokrasi tetap dijalankan tanpa intimidasi. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini