28.4 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Di tengah bayang-bayang ancaman ‘Sweeping’, banyak pengemudi ojol tetap bekerja cari nafkah

    Terkait

    PRIORITAS, 20/5/25 (Jakarta): Di tengah ancaman sweeping atau razia yang ditebar organisasi yang menamakan diri Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, cukup banyak terlihat pengemudi ojek online (ojol) tetap bekerja, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Aksi unjuk rasa para pengemudi ojol tetap berlangsung pada Selasa (20/5/25) siang, namun dihimpun dari berbagai sumber, para pengemudi ojol yang tetap bekerja mengaku tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Kami tetap bekerja mencari nafkah,” ungkap Udin (bukan nama sebenarnya) di kawasan Pasar Palmerah Jakarta Barat, Selasa siang.

    Hal serupa juga dijumpai di lokasi-lokasi lain di hampir seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya, kecuali di sekitar tempat unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Monas, Gambir, dan Jalan Thamrin.

    Unjuk rasa pengemudi ojol di Jakarta, Selasa (20/5/25). (Dok./Ist.)

    Tanpa atribut resmi

    Di Jalan Palmerah Timur, tepat di samping Stasiun Palmerah, tampak barisan pengemudi ojol menepi di pinggir jalan. Beberapa di antaranya menunggu orderan sambil berdiri di bawah bayangan pepohonan. Ada juga yang duduk di atas motornya, menunduk memelototi layar ponsel.

    Antrean kendaraan ojol juga tampak hingga ke Jalan Gelora IV. Di sekitar shelter resmi Grab dan Gojek yang biasanya sibuk, suasana pagi itu terlihat lebih tenang. Banyak pengemudi memilih tidak mengenakan atribut resmi, diduga untuk menghindari sweeping dari rekan sejawat yang berdemo.

    Meski dibayangi ancaman sweeping, pengemudi ojol Cahaya mengaku tetap narik penumpang demi kebutuhan rumah tangga. Ia tetap memilih bekerja, namun dengan menghindari penggunakaan atribut yang mencolok.

    “Tetap ngojek, cuman ya ini ajalah ibaratnya konsisten ya kan. Jangan pakai atribut, pakai jaket biasa aja, biar nggak ketahuan banget-lah gitu ibaratnya,” ungkapnya.

    Grab Depok Bersatu

    Di Depok, Jawa Barat, juga terjadi penolakan unjuk rasa. Kelompok pengemudi ojol “Grab Depok Bersatu”, menyatakan sikap untuk tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa yang digagas sebagian pengemudi ojol.

    Koordinator “Grab Depok Bersatu”, Dennis Afri Septianto, menyampaikan, para pengemudi di wilayah Depok lebih memilih fokus mencari nafkah. Namun mereka juga sepakat tidak menggunakan atribut yang mencolok untuk menghindari gesekan jika terjadi razia dari rekan-rekan mereka sesama pengemudi ojol.

    “Di tengah situasi ekonomi seperti sekarang, kami di ‘Grab Depok Bersatu’ sepakat untuk tidak ikut turun ke jalan. Lebih baik kami menyalakan aplikasi, tetap bid, dan fokus melayani penumpang demi kebutuhan keluarga,” kata Dennis.

    Menebar ancaman

    Suasana saat demo ojol di seputaran Patung Kuda, Jl Merdeka Barat, Jakarta. (Beritaprioritas.com/Zamir)

    Ancaman kepada pengemudi ojol yang tetap beroperasi pada Selasa (20/5/25) saat unjuk rasa diadakan, ditebar Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, sehari sebelumnya.

    Ketua Umm Raden Igun Wicaksono, mengimbau para pengemudi ojol untuk tidak mengambil order saat aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Selasa, 20 Mei 2025.

    Raden Igun Wicaksono yang biasa disapa Igun menegaskan, jika ada pengemudi yang tetap nekat menarik penumpang saat demo berlangsung, maka risiko harus ditanggung sendiri.

    “Ya ada risiko yang harus ditanggung sendiri berarti mereka ini yang mengaktifkan orderan sengaja memprovokasi,” ucapnya Senin (19/5/25).

    Ia juga menekankan bahwa aksi dari para ojol di lapangan bukanlah razia. Namun, jika ditemukan ada kendaraan yang tetap beroperasi, baik itu motor ojol, mobil angkutan barang, hingga taksi online, tetap akan ada tindakan tegas.

    “Iya siapapun mau taksi online maupun apa kayak Lalamove, Delivery, segala macam yang mobil-mobil bak itu harus ikut,” ujarnya.

    Untuk melakukan penertiban, massa gabungan pengemudi roda dua dan roda empat dikabarkan akan menyebar ke berbagai titik di Jakarta, terutama ke lokasi-lokasi yang berkaitan dengan kantor atau layanan aplikasi transportasi online.

    Dalam pernyataan tertulisnya, Igun menyebutkan bahwa aksi ini merupakan bentuk perjuangan para pengemudi online, baik ojek maupun taksi, atas ketidakjelasan sikap dari pemerintah selaku regulator.

    Aksi sempat memanas

    Aksi bakar ban sempat membuat suasana memanas dalam unjuk rasa pengemudi ojol di Jakarta. (Courtesy: Tribunnews)

    Aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol) di Kawasan Patung Kuda Jakarta, sempat memanas setelah adanya sekelompok orang yang membakar ban saat orasi berlangsung.

    Aksi memanas ketika petugas meminta massa unjuk rasa untuk mematikan api dari ban yang dibakar. Petugas pada saat itu sudah mulai menyalakan mobil water cannon dan sempat menyasar dan kena ke pengunjuk rasa. Semprotan mobil itu memicu ketegangan antara petugas dan sejumlah pengunjuk rasa.

    Ketegangan mulai mereda setelah massa aksi memadamkan api dan petugas mematikan mobil water cannon.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di lokasi unjuk rasa  meminta agar para pengemudi ojol peserta demo tidak membakar ban. “Kami minta api dimatikan. Kami siap melayani,” katanya.

    Kemudian aksi massa ini kembali mereda dan mereka berorasi dari mobil komando masing-masing sesuai aliansi yang mereka ikuti. Pada aksi unjuk rasa kali ini terdapat empat mobil komando yang memimpin massanya, mereka sampai saat ini belum satu suara.

    Kapolres mengatakan pengamanan unjuk rasa yang dilakukan pengemudi ojol mengedepankan cara-cara yang humanis dan tidak ada personel yang membawa senjata api.

    “Petugas tidak dibekali senjata api karena tugas utama kami adalah menjaga keamanan dan melayani masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi,” katanya, dikutip dari Antara.

    Ia mengatakan seluruh jajaran di lapangan telah diarahkan untuk melayani para peserta aksi dengan pendekatan yang ramah dan menghormati hak-hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini