29 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

    Meski terancam dicuri militan Hamas, Israel ijinkan truk pangan masuk Gaza

    Terkait

    PRIORITAS, 20/5/25 (Jalur Gaza):  Perdana Menteri Israel Benjamin Netayahu mengijinkan bantuan pangan masuk ke Jalur Gaza, meski terancam dicuri militan Hamas.

    Netayahu ingin memberi makan warga Palestina, yang sudah terkepung hampir berbulan-bulan tanpa bahan makanan.

    “Truk bantuan pangan pertama telah memasuki Gaza setelah hampir tiga bulan blokade penuh Israel terhadap makanan, obat-obatan dan pasokan lainnya”, kata miiter Israel dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Times of Israel, hari Selasa (20/5/25).

    Menurut badan pertahanan Israel, COGAT, yang bertugas mengoordinasikan bantuan ke Gaza, lima truk yang membawa bahan pangan, makanan bayi dan bantuan lainnya itu memasuki wilayah Jalur Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom.

    PBB menilai masuknya bantuan pangan itu sebagai “perkembangan yang baik”, tetapi mengatakan bantuan yang jauh lebih besar diperlukan untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang besar.

    Pakar keamanan pangan minggu lalu memperingatkan tentang ancaman kelaparan di Jalur Gaza, yang kini dihuni lebih dari 2 juta warga Palestina.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan, keputusannya untuk menijinkan masuknya bantuan ke Jalur Gaza itu, muncul setelah adanya permintaan sekutu karena adanya bahaya kelaparan di wilayah Palestina.

    Sempat diblokir Israel

    Kepala urusan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan beberapa truk bantuan itu belum cukup. Ia menilai hal tersebut ibarat setetes air di lautan.

    Ia mendesak Israel untuk membuka beberapa penyeberangan di Gaza utara dan selatan agar bantuan dapat mengalir secara teratur.

    Ia mengatakan empat truk PBB tambahan telah diizinkan memasuki Gaza. Truk-truk itu mungkin akan masuk besok.

    Media Israel mengatakan sembilan truk berisi makanan bayi diperkirakan akan masuk pada sore hari.

    Media Emirat The National melaporkan pada sore hari tiga truk telah memasuki Jalur Gaza.

    Selama gencatan senjata bulan Januari hingga Februari 2025, militer Israel membolehkan sekitar 600 truk bantuan memasuki Jalur Gaza setiap hari.

    Akses tersebut diblokir militer Israel sejak Maret 2025, ketika militan Hamas menolak usulan perpanjangan Gencatan Senjata dan pembebasan sandera.

    Dapat dicuri Hamas

    Mengingat situasi yang masih kacau di lapangan, PBB menduga bantuan tersebut dapat dijarah atau dicuri militan Hamas.

    Militer Israel sejak lama sudah mengetahui banyak bantuan pangan bagi warga sipil Palestina dirampas militan Hamas, untuk kepentingan pasukannya dalam berperang.

    Untuk mencegah hal tersebut terulang, militer Israel sudah merancang aturan ketat agar setiap bantuan bisa tepat sasaran dimanfaatkan warga sipil Palestina.

    Tetapi formulasi pengamanan itu belum siap, sejumlah negara sekutu sudah mendesak agar bantuan segera masuk ke Jalur Gaza.

    Meski demikian, pengumuman itu meningkatkan harapan di kalangan warga Palestina karena mereka akan memperoleh makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lain yang sangat dibutuhkan.

    Ambil alih seluruh Jalur Gaza

    PM Benjamin Netanyahu mengatakan Israel berencana untuk mengambil alih kendali seluruh Jalur Gaza.

    Ia juga akan menerapkan sistem baru untuk mendistribusikan bantuan pangan dan obat-obatan agar tidak dicuri militan Hamas.

    Secara tegas Netanyahu mengatakan Israel akan mendorong emigrasi sukarela sebagian besar penduduk Jalur Gaza ke negara lain.

    Militer Israel sejak akhir pekan telah melancarkan gelombang baru operasi udara dan darat di seluruh Jalur Gaza. Kini sebagian besar Jalur Gaza telah hancur.

    Perintah evakuasi kota terbesar kedua di Jalur Gaza, Khan Younis sudah dikeluarkan, karena militer Israel melakukan operasi besar-besaran.

    Israel mengatakan tersebut merupakan upaya untuk menekan militan Hamas agar membebaskan sisa sandera yang diculik dalam serangan mereka pada 7 Oktober 2023.

    Meski begitu, militan Hamas masih berkeras hati membebaskan para sandera, dengan tuntutan imbalan gencatan senjata abadi dan penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini