28.4 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Catatan kecil Dr Benni E Matindas tentang Hari Kebangkitan Nasional: Budi Utomo bukan perintis*)

    Terkait

    *) Dr Benni E Matindas adalah budayawan dan sejarahwan

    Pada 1980an, sebuah buku sejarah karya Pramudya Ananta Toer, “Sang Pemula”, diberangus oleh Kejaksaan Agung RI.

    Pasalnya, buku ini bikin heboh: Pram membuktikan dengan data sejarah dan argument yang tak terbantahkan, bahwa di satu sisi, samasekali tak masuk di akal untuk menunjuk Boedi Oetomo (Wahidin Sudirohusodo, Rajiman Wedyodiningrat, dr Sutomo) sebagai Perintis Nasionalisme Indonesia.

    Sementara itu, di lain sisi, sebaliknya sangat jelas bahwa nasionalisme Indonesia yang sejati sudah disemai dan ditebar gencar jauh sebelumnya oleh FDJ Pangemanan, Tirto Adisuryo, Mas Marco (Marco Kartohadiprodjo)

    Diketahui, FDJ Pangemanan asal Karegesan, Winawerot, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Adiknya, JH Pangemanan, pendiri Rukun Minahasa/Persatuan Minahasa – embrio Perserikatan Minahasa yang kelak dipimpin Sam Ratulangi.

    Selain itu, ada yang lebih penting dari pada itu, (datanya sedang dikonfirmasi), bahwa Persatuan Minahasa ini sudah punya aktivitas penyadaran politik sejak zamannya. Misalnya punya penerbitan, sehingga Persatuan Minahasa yang eksis serta aktif sejak 1906 merupakan organisasi pergerakan modern pertama. Lebih dulu dari pada Budi Utomo dan Sarekat Islam.

    Selanjutnya, Kongres Pemuda I di tahun1926 maupun II tahun 1928, banyak pemrakarsanya Orang Minahasa (termasuk kadere-kader dari Persatuan Minahasa). Misalnya, yang cari dana (sponsorship) di tahun 1926, ialah Stien Adam, Nona Tondano. Sedangkan yang tahun 1928, sponsor utamanya Prof Arnold Mononutu alias ‘Oom No’.

    Lalu mengenai Marco Kartohadiprodjo, alias Mas Marco, merupakan kakek artis Dewi Yul. Sosok Mas Marco tidak diakui Pemerintah Orde Baru (Orba), karena dinilai kekiri-kirian.

    “Mas Marco” merupakan nama populer yang digunakannya ketika menulis di koran. Sebab itu, dalam diri anak-cucunya, termasuk Dewi Yul mengalir darah nasionalis. Apalagi sudah berpadu darah pejuang Mas Marco dengan Tona’as Supit dari Minahasa.

    Demikian cuplikan singkat salah satu episode sejarah kebangkitan nasional yang diambil dari Medsos WA (Selasa, 20/5/25), atas seizin Dr Benni Matindas, guna memperkaya khasana sejarah kebangsaan kita. Apalagi terkait upaya Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang memprakarsai upaya ‘memperbarui’ sejarah kebangsaan Indonesia. (P-*r/se)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini