27.7 C
Jakarta
Tuesday, August 26, 2025

    Amerika Serikat kirim ‘drone’ mata-mata untuk awasi Rusia

    Terkait

    PRIORITAS, 19/5/25 (New York): Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, untuk pertama kalinya dalam setahun, mengirim pesawat nirawak besar (drone) RQ-4B Global Hawk di atas Laut Hitam untuk memata-matai semua aktivitas militer Rusia.

    “Pesawat tak berawak strategis Amerika RQ-4B Global Hawk melakukan penerbangan pengintaian pertamanya tahun ini di atas Laut Hitam, dekat pantai Rumania”, ungkap milter Ukraina seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Kyiv Independent dan Newsweek, hari Senin (19/5/25).

    Pesawat tak berawak itu lepas landas dari Sisilia dan berada 120-140 km dari Krimea, wilayah Ukraina yang diaknesasi Rusia tahun 2019 lalu.

    Penerbangan pesawat mata-mata AS itu terjadi setelah negosiasi Rusia-Ukraina di Istanbul Turki gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.

    AS juga khawatir akan eskalasi serangan dari pihak Rusia. Analis di Institut Studi Perang meyakini Rusia belum siap untuk berkompromi dan menginginkan Ukraina menyerah.

    RQ-4B Global Hawk adalah pesawat pengintai besar dengan daya tahan terbang panjang dan sistem pengawasan canggih.

    Menurut Newsweek Global Hawk yang dioperasikan Departemen Pertahanan AS (DOD) itu, adalah pesawat pengintai dengan daya jelajah tinggi.

    Lacak aktivitas militer Rusia

    Pengiriman pesawat ini, menyusul serangan 273 pesawat tak berawak Rusia di beberapa wilayah Ukraina, terutama menargetkan wilayah tengah Kyiv serta wilayah timur Dnipropetrovsk dan Donetsk.

    RQ-4B Global Hawk adalah kendaraan udara nirawak terbesar di dunia, yang diproduksi Northrop Grumman.

    “Lebar sayapnya 39,8 meter [130,5 kaki], dan otonomi penerbangannya mencapai 32 jam,” demikian dilaporkan The Moscow Times.

    Drone raksasa itu juga dilengkapi dengan peralatan pengawasan berteknologi tinggi, termasuk radar apertur sintetis, sensor elektro-optik dan inframerah.

    Yang paling penting, drone itu mampu mengumpulkan informasi waktu nyata (realtime) mengenai aktivitas pertahanan udara, pesawat militer, dan pergerakan kapal Rusia.

    Menurut layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat tak berawak tersebut menggunakan tanda panggilan Forte10.

    Pesawat tersebut berangkat dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Sigonella NATO di Sisilia dan melakukan operasi pengintaian di dekat garis pantai Rumania.

    Ini menandai kemunculan pertama drone di wilayah Laut Hitam sejak Juni 2024 lalu, ketika ia melakukan misi pengawasan serupa di dekat Krimea setelah diluncurkan dari Pangkalan Udara Catania di Sisilia.

    Ancaman konfrontasi

    Seperti dilansir Newsweek, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat pesawat tak berawak AS semakin sering muncul di Laut Hitam.

    Rusia menuduh Washington menggunakannya untuk melakukan pengintaian dan berbagi intelijen dengan Ukraina guna membantu penggunaan senjata presisi yang dipasok Barat.

    Rusia menyatakan tindakan AS tersebut meningkatkan risiko konfrontasi langsung. Pihak Rusia mengindikasikan sedang mempertimbangkan untuk melawan operasi itu.

    “Penerbangan semacam itu sangat meningkatkan kemungkinan terjadinya insiden wilayah udara dengan pesawat Angkatan Udara Rusia, yang meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara aliansi dan Federasi Rusia”, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

    Trump sebelumnya telah memperingatkan akan mengenakan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, jika perundingan perdamaian gagal. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini