PRIORITAS, 17/5/25 (Jakarta): Bisnis media global menghadapi tekanan berat akibat penurunan pendapatan iklan, pergeseran perilaku konsumen, serta disrupsi teknologi. Beberapa perusahaan besar seperti Vice Media dan Audacy telah mengajukan kebangkrutan, mencerminkan krisis struktural dalam industri ini. Vice Media, misalnya, mengajukan kebangkrutan pada Mei 2023 setelah gagal menemukan pembeli dan menghadapi kesulitan keuangan yang signifikan.
Namun, tidak semua perusahaan media mengalami nasib serupa. Future Publishing melaporkan penurunan pendapatan sebesar tiga persen pada paruh pertama tahun ini, terutama disebabkan oleh penurunan iklan di AS dan Inggris. Meskipun demikian, perusahaan ini menunjukkan ketahanan dengan mempertahankan margin operasi yang disesuaikan sebesar 28 persen dan meluncurkan program pembelian kembali saham senilai £55 juta.
Untuk bertahan, banyak perusahaan media mengadopsi strategi diversifikasi pendapatan. Sky News, misalnya, merombak ruang redaksinya untuk fokus pada konten berbayar, seperti podcast dan buletin, dengan target meningkatkan proporsi jurnalisme premium dari 30 persen menjadi 70 persen pada tahun 2030.
Transformasi digital menjadi kunci adaptasi
Transformasi digital menjadi kunci adaptasi industri media. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk personalisasi konten, otomatisasi produksi, serta peningkatan efisiensi operasional. AI memungkinkan perusahaan media untuk memahami preferensi audiens secara lebih mendalam, sehingga dapat menyajikan konten yang lebih relevan dan meningkatkan keterlibatan pengguna.
Selain itu, teknologi realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR) membuka peluang baru dalam menciptakan pengalaman media yang imersif. Perusahaan seperti Banijay Group berinvestasi dalam integrasi TV, acara langsung, serta game online untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi audiens.
Meskipun menghadapi tantangan besar, prospek bisnis media tidak sepenuhnya suram. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi, memahami kebutuhan audiens, serta mengembangkan model bisnis yang beragam memiliki peluang untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Transformasi digital bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga peluang untuk menciptakan nilai baru dalam industri media. (P-*r/Zamir A)