PRIORITAS, 15/5/25 (Lebak): Sebanyak 247 warga korban gigitan ular berbisa sepanjang Januari sampai awal Mei 2025. Demikian data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan satu di antaranya dilaporkan meninggal dunia di RSUD Banten.
Menurut Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Endang Komarudin di Lebak, Kamis (15/5/25) kasus gigitan ular berbisa di daerah itu cukup tinggi, karena kebanyakan mata pencaharian masyarakat di pedesaan pertanian kebun ladang, sehingga rawan menjadi korban gigitan binatang melata itu.
Menurutnya, sebagian besar warga yang menjadi korban gigitan ular berbisa dari jenis ular tanah (Ankistrodon rhodostoma) yang populasinya berkembang di semak-semak belukar rerumputan maupun tumpukan kayu dan di bawah dedaunan yang suhu kondisinya dingin.
Dikatakannya, biasanya meningkatnya kasus gigitan ular pada musim hujan karena banyak warga yang membuka ladang di hutan-hutan. Tetapi juga karena banyak ular berbisa mencari perlindungan di tempat-tempat yang terkena sinar matahari.
Bisa juga ular berbisa berlindung di halaman rumah warga juga tumpukan kayu.
Yang jadi korban mereka umumnya petani, dan membersihkan hutan tanpa menggunakan perlengkapan keselamatan, seperti sepatu karet dan sarung tangan.
“Kami terus mengoptimalkan penyuluhan agar warga waspada terhadap ular tanah karena bisa mematikan jika tidak segera ditangani tenaga medis,” jelsanya. (P-*/Armin M)