32.4 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

    Pigai: Kirim siswa ke barak militer pendidikan bagus

    Terkait

    PRIORITAS, 10/5/25 (Denpasar): Kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer merupakan pendidikan yang bagus.

    “Ketika Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan kebijakan yang mau terkait dengan sebagaimana yang dilihat saat ini (mengirim siswa nakal ke barak militer), ya itu kan pendidikan yang bagus,” ungkap Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai.

    Hal tersebut disampaikan Pigai usai mengisi Kuliah Umum di Universitas Mahendradatta di Denpasar, Bali, Sabtu (10/5/25), menilai kebijakan Dedi Mulyadi adalah bagian dari mempersiapkan generasi muda.

    Bagus untuk pendidikan mental

    Menurutnya, membawa siswa ke barak militer bagus untuk pendidikan mental, karakter, kedisiplinan dan tanggung jawab, sehingga ini tidak melanggar hak asasi manusia.

    “Sekarang pertanyaannya, kalau pendidikan itu baik atau tidak baik, pendidikan itu melanggar tidak, dalam konstitusi kita pendidikan itu hak sekaligus kewajiban, jadi pemerintah bertanggung jawab mendidik, pemerintah bertanggung jawab menghadirkan pendidikan yang berkualitas, yang baik, membentuk karakter mental, moral, disiplin, dan tanggung jawab,” ungkapnya.

    Ditanya soal banyaknya penolakan atas kebijakan Jawa Barat seperti dari Komnas HAM dan pakar-pakar psikologi, bagi Menteri HAM justru penolak yang harus dipertanyakan landasannya.

    Tidak ada kekerasan

    Menurutnya, yang terpenting dari kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer adalah memastikan tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan.

    “Yang tidak boleh adalah pendidikan disertai dengan cara mengganggu fisik, itu yang tidak boleh,” ungkapnya.

    “Komnas HAM pakai aturan apa? Ketika saya bilang sepanjang tidak mengganggu fisik, pendidikan bagus, di dunia ini atau di bawah kolong langit ini yang namanya pendidikan itu ya benar,” katanya.

     

    Dirinya meminta mengartikan pendidikan ala Jawa Barat ini hanya memindahkan tempat belajar bukan mengandalkan TNI sebagai pendidik karena bukan bagian dari institusi pendidikan.

    “Kalau kegiatan contoh, kegiatan-kegiatan yang kita adakan di tempat aula-aula itu apa, itu cuma tempat, sekarang orang kawin, kan kita juga di tempat perkawinan, wisuda di universitas, kegiatan, seminar, diskusi, cuma tempat itu,” katanya. (P-*/Armin M)

     

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini