29.6 C
Jakarta
Wednesday, June 25, 2025

    India gelar latihan besar-besaran bersiap perang dengan Pakistan

    Terkait

    PRIORITAS, 6/5/25 (New Delhi): Pemerintah India melakukan latihan pengamanan besar-besaran bagi warga sipil, sebagai persiapan perang dengan Pakistan.

    Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Pakistan, setelah serangan teror Pahalgam pada 22 April 2025 lalu, pemerintah India menggelar latihan pertahanan sipil nasional pada 7 Mei 2025 ini di 259 lokasi, termasuk di Delhi, Mumbai, dan Chennai.

    Latihan simulasi peperangan tersebut akan meliputi sirene serangan udara, protokol pemadaman listrik, dan pelatihan publik.

    “Latihan ini dilakukan karena ketegangan antara India dan Pakistan masih tinggi. Latihan pertama sejak tahun 1971 itu, bertujuan untuk meningkatkan kesiapan perang”, kata Menteri Dalam Negeri India, Govind Mohan, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari India Today, hari Selasa (6/5/25).

    Menteri Mohan memimpin rapat penting untuk menilai dan mengoordinasikan kesiapan pertahanan sipil di seluruh negeri.

    Rapat tersebut melibatkan Kepala Sekretaris dan Kepala Pertahanan Sipil dari berbagai negara bagian, dengan fokus khusus pada 244 Distrik Pertahanan Sipil yang ditunjuk.

    Distrik-distrik ini, banyak yang terletak di negara bagian perbatasan seperti Rajasthan, Punjab, Jammu & Kashmir, Benggala Barat, dan Timur Laut, telah diinstruksikan untuk melakukan latihan simulasi skenario multi-bahaya.

    Khususnya, negara bagian seperti Delhi, Benggala Barat, dan Punjab memiliki banyak relawan pertahanan sipil aktif, yang secara rutin terlibat dalam tugas-tugas sipil, termasuk manajemen lalu lintas dan keramaian.

    Sistem pertahanan sipil India beroperasi terutama atas dasar sukarela, didukung sejumlah kecil personel yang dibayar, dan ditingkatkan selama keadaan darurat.

    Siapkan senter dan uang

    Latihan itu juga akan menilai apakah peralatan yang ada berfungsi atau perlu diperbaiki, termasuk mengevaluasi cara melatih warga sipil, untuk menghadapi situasi darurat.

    Para pejabat menekankan perlunya rumah tangga menyimpan peralatan medis, senter, lilin, dan uang tunai untuk bersiap menghadapi potensi kegagalan elektronik. Khususnya, lebih dari 100 dari 244 lokasi telah diidentifikasi sebagai lokasi yang sangat sensitif.

    Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah berjanji mengejar para pelaku dan mereka yang terlibat dalam serangan teror di kawasan wisata Baisaran Pahalgam,  untuk memberikan hukuman.

    Serangan teroris dari Pakistan itu menewaskan 26 orang wisatawan dan  puluhan terluka. Serangan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik bersenjata antara kedua negara yang bertikai.

    Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif dan Menteri Informasi Attaullah Tarar, telah mengatakan akan ada serangan yang segera terjadi dari India.

    Mereka juga memperingatkan tindakan apa pun dari India akan ditanggapi dengan respons keras.

    Terjadi penembakan

    Di Garis Kontrol Aktual, perbatasan sepanjang 740 km yang memisahkan wilayah Kashmir yang dikelola India dan Pakistan, masih terus terjadi penembakan.

    Penembakan lintas batas terus terjadi dari kedua belah pihak selama 11 malam berturut-turut, sejak gencatan senjata yang dicapai pada Februari 2021 berakhir di tengah ketegangan.

    India merespons dengan cepat dengan serangkaian tindakan balasan terhadap Pakistan.

    India menutup perbatasan utama dengan Pakistan, menangguhkan perjanjian pembagian air sungai Indus yang penting, mengusir diplomat Pakistan, dan menghentikan sebagian besar layanan visa bagi warga negara Pakistan.

    India juga melarang semua pesawat Pakistan – baik komersial maupun militer – dari wilayah udaranya, mengikuti langkah serupa yang dilakukan Islamabad.

    Sebagai tanggapan, Pakistan menangguhkan layanan visanya sendiri dan menangguhkan perjanjian damai penting tahun 1972 dengan India.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini