PRIORITAS, 2/5/25 ( Jakarta): Rektor Universitas Samratulangi (Unsrat), Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty A. Sompie, menerima tanda kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto. Tanda kehormatan ini diberikan bertepatan momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei tahun 2025, dan merupakan reputasi dan catatan sejarah bagi Unsrat Manado.
Presiden RI Prabowo Subianto atas nama pemerintah memberikan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya XXX kepada Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie M.Eng. IPU. ASEAN Eng, melalui Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. Penghargaan diberikan di sela upacara Hardiknas bertempat di lapangan Upacara Gedung A Kemendiktisaintek Jln Jenderal Sudirman Senayan Jakarta Jumat (2/5/25).
Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya atas dedikasinya kepada institusi dan negara yang telah mencapai masa pengabdian 30 tahun.
Secara singkat usai menyerahkan Tanda Kehormatan, Mendiktisaitek Prof. Brian Yuliarto menyampaikan apresiasi terhadap Rektor Unsrat Prof Berty. “Banyak selamat Bapak Rektor Unsrat”, ucap Menteri.
Kepada Beritaprioritas.com, Rektor Unsrat Prof Berty Sompie menyampaikan terma kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto yang telah memberikan tanda kehormatan.
“Penghormatan kami berikan terhadap Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, dan juga Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto atas pemberian tanda kehormatan dan merupakan reputasi dan catatan sejarah bagi Universitas Sam Ratulangi Manado,” kata Prof Berty Sompie kepada Beritaprioritas.com melalui pesan WhatsApp Jumat (2/5/25).
Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025 diperingati dan dilaksanakan secara serentak pada hari Jumat, 2 Mei 2025. Tema yang diangkat untuk peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
Prof Brian Yuliarto bertindak selaku pembina upacara menyampaikan beberapa poin penting pada Hardiknas 2025. Salah satunya adalah Gerakan Kampus Berdampak, yang merupakan bagian dari gerakan “Diktisaintek Berdampak” sekaligus mempertegas keberlanjutan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Gerakan ini hendak menjadikan kampus lebih berdaya dan berdampak langsung kepada masyarakat, dunia industri, dunia usaha, serta mendukung ekosistem riset dan inovasi untuk pembangunan nasional. (P-Elkana L)
