PRIORITAS, 30/4/25 (Jakarta): Nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring optimisme tensi perdagangan global yang mereda. “Rupiah melanjutkan tren apresiasi pasca meningkatnya optimisme terkait meredanya tensi perdagangan global,” kata Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede , di Jakarta, Rabu (30/4/25).
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu ini di Jakarta menguat sebesar 158 poin atau 0,94 persen menjadi Rp16.603 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.856 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu sore juga menguat ke level Rp16.679 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.787 per dolar AS.
Menurut Pardede, optimisme tersebut tergambar dari keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang telah menandatangani executive order untuk memberikan pengecualian bagi beberapa tarif impor yang berkaitan dengan sektor otomotif di AS.
Disampaikan, The Wall Street Journal melaporkan, langkah AS itu akan membebaskan produsen mobil yang saat ini sudah dikenai tarif atas kendaraan dari beban tarif tambahan lainnya, khususnya atas baja dan aluminium. Produsen mobil juga bisa mendapatkan pengembalian atas tarif yang telah mereka bayarkan.
Selain itu, pada saat yang sama, tarif atas suku cadang luar negeri yang digunakan untuk merakit mobil di AS, yang awalnya diperkirakan mencapai 25 persen, kemungkinan akan dikurangi.
Tak hanya rupiah, Josua juga mengungkapkan bahwa sebagian besar mata uang Asia menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini.
Ia memperkirakan, pada Jumat (2/5/25) mendatang, pasca libur hari buruh, rupiah disebut berpotensi melanjutkan penguatan akibat kemungkinan data ketenagakerjaan serta Produk Domestik Bruto (PDB) di AS yang melemah. Hal itu berpotensi meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, sehingga sentimen risk-on kembali meningkat pada perdagangan dua hari lagi.
“Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.525-16.650 per dolar AS pada hari Jumat mendatang,” kata dia, seperti dilansir dari Antara. (P-ht)