Ledakan di pelabuhan Bandar Abbas, Iran, Sabtu (26/4/2025). (West Asia News Agency)
PRIORITAS, 26/4/25 (Bandar Abbas, Iran): Laporan terkini yang diterima Beritaprioritas.com, sebuah ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran bagian selatan, pada hari Sabtu (26/4/25) ini waktu setempat. Media pemerintah melaporkan, sedikitnya 281 orang terluka dalam insiden ini.
Seperti dilansir Reuters, ledakan terjadi saat Iran sedang menjalani putaran ketiga perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) di Oman. Namun hingga kini, penyebab pasti ledakan tersebut masih belum diketahui.
“Sumber insiden ini adalah ledakan beberapa kontainer yang disimpan di area dermaga Pelabuhan Shahid Rajaee. Saat ini kami sedang mengevakuasi dan memindahkan korban luka ke pusat medis,” kata seorang pejabat manajemen krisis lokal kepada TV pemerintah, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/4/25).
Korban tergeletak di jalan
Dalam rekaman yang diunggah kantor berita semi-resmi Tasnim memperlihatkan suasana mencekam, korban-korban tergeletak di jalan, beberapa di antaranya dirawat darurat di lokasi.
Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa.
Hingga berita ini diturunkan, upaya besar-besaran untuk memadamkan kebakaran masih berlangsung. Bea cukai pelabuhan menyebutkan, truk-truk sedang dievakuasi dari area tersebut, dan memperingatkan kontainer yang meledak kemungkinan berisi “barang-barang berbahaya dan bahan kimia.”
TV pemerintah menyatakan “kelalaian dalam menangani bahan yang mudah terbakar merupakan faktor penyebab” terjadinya ledakan ini.
Fasilitas minyak dilaporkan aman
Kendati ledakan terjadi di kawasan pelabuhan besar, fasilitas minyak di sekitar lokasi dilaporkan aman. Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran memastikan, “Ledakan dan kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee tidak ada hubungannya dengan kilang minyak, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, dan jaringan pipa minyak yang terkait dengan perusahaan ini.”
Dilaporkan pula, ledakan ini cukup kuat untuk menghancurkan jendela-jendela di radius beberapa kilometer. Bahkan, rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan gumpalan awan jamur besar membumbung ke udara.
Juga media lokal melaporkan, dentuman ledakan terdengar hingga ke Pulau Qeshm, yang berjarak sekitar 26 kilometer dari Bandar Abbas.
Serangan siber
Diketahui, pelabuhan Shahid Rajaee sebelumnya pernah mengalami serangan siber pada tahun 2020 silam, yang menyebabkan kekacauan besar di jalur laut dan darat menuju pelabuhan.
Ketika itu, Washington Post mengungkapkan, Israel diyakini berada di balik serangan tersebut, sebagai balasan atas aksi siber Iran.
Sehubungan dengan ledakan kali ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak militer Israel maupun dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai dugaan keterlibatan mereka. (P-Rtr/me)