30 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Presiden Trump coba ‘cekik’ kebebasan perguruan tinggi di AS

    Terkait

    PRIORITAS, 17/4/25 (Washington): Presiden Donald Trump mencoba ‘mencekik’ kebebasan kaum intelektual dengan menargetkan setidaknya tujuh universitas terkemuka di Amerika Serikat (AS). Presiden ke-45 dan 47 AS ini memberlakukan tuntutan termasuk membatalkan atau mencabut Undang-Undang Keanekaragaman, Kesetaraan dan Inklusi di perguruan tinggi.

    “Trump mengancam akan menahan pendanaan untuk universitas, yang tidak mematuhi pedoman pemerintah”, lapor media Saudi, AAWSAT.com, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Kamis (17/4/25).

    Tujuh perguruan tinggi yang jadi sasaran adalah Universitas Harvard, Universitas Brown, Universitas Cornell, Universitas Northwestern, Universitas Pennsylvania, Universitas Princeton dan Universitas Columbia.

    Salah satu perguruan tinggi yang menentang kebijakan Presiden Donald Trump adalah Universitas Harvard.  Universitas yang bergengsi ini menolak campur tangan pemerintah AS dalam urusan di kampus.

    Minggu ini, Universitas Harvard menolak bernegosiasi dengan pihak administrasi pemerintah, yang akhirnya dana miliaran dolar untuk kampus tersebut dibatalkan.

    “Penolakan Harvard untuk berunding mencerminkan komitmennya yang teguh terhadap kebebasan dan integritas akademis serta misinya untuk mempromosikan pemikiran kritis”, kata pakar pendidikan tinggi dan pendiri Howard Executive Consulting, Dr. Cedric B, lapor Yahoo News.

    Menurut Dr. Cedric, di saat agenda politik berupaya membentuk arah pendidikan tinggi, lembaga seperti Harvard harus tetap teguh dalam melindungi independensi mereka dan memprioritaskan pencarian pengetahuan di atas segalanya.

    1. Universitas Harvard.

    Presiden Universitas Harvard Alan Garber menolak tuntutan pemerintahan Trump, dengan menulis dalam sebuah surat minggu ini yang menyebutkan Presiden AS melanggar Amandemen.

    “Universitas tidak akan menyerahkan independensinya atau menyerahkan hak konstitusionalnya. Keputusan pemerintahan melampaui kewenangan pemerintah federal. Ini melanggar hak Amandemen Pertama Harvard dan melampaui batas hukum kekuasaan pemerintah berdasarkan Judul VI”.

    Garber menekankan, cara Trump juga mengancam nilai-nilai universitas tersebut, sebagai lembaga swasta yang didedikasikan untuk pencarian, produksi, dan penyebaran pengetahuan.

    Pemerintahan Trump menanggapi dengan membekukan dana federal sebesar $2 miliar, yang dialokasikan untuk universitas tersebut.

    1. Universitas Brown.

    Universitas Brown telah menolak arahan pemerintahan Trump, untuk mencabut Undang-Undang Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi dan mematuhi tuntutan lainnya. Pemerintahan Trump menanggapi dengan mengumumkan penangguhan pendanaan federal lebih dari $500 juta. Universitas Brown kemudian menggugat pemerintah AS.

    “Selama pemerintahan Trump, misalnya, kebijakan keberagaman, imigrasi, dan hak-hak sipil menimbulkan tantangan yang menguji tekad banyak lembaga,” kata Dr. Cedric, tentang masa jabatan pertama Trump, tantangan yang semakin meningkat dalam masa jabatan keduanya.

    1. Universitas Cornell.

    Minggu lalu, pemerintahan Trump mengumumkan pembekuan dana Universitas Cornell sebesar $1 miliar. Pejabat Universitas Cornell mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka telah menerima lebih dari 75 perintah penghentian pekerjaan dari Departemen Pertahanan, tetapi belum menerima konfirmasi pendanaan sebesar $1 miliar akan ditahan.

    Mereka menambahkan hibah yang terpengaruh mendukung penelitian, yang mereka gambarkan sebagai sangat penting bagi pertahanan, keamanan siber, dan kesehatan Amerika.

    “Kami secara aktif mencari informasi dari pejabat federal untuk mempelajari lebih lanjut tentang dasar keputusan ini,” kata pernyataan bersama dari presiden universitas Michael Kotlikoff, dan rektor Kavita Bhalla.

    1. Universitas Northwestern.

    Universitas Northwestern juga masuk sebagai satu-satunya universitas non-Ivy League, yang terancam pembekuan dana federal. Pemerintahan Trump mengumumkan penangguhan sementara dana $790 juta yang dialokasikan untuk universitas ini.

    Pihak universitas mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan lebih banyak informasi dan mengindikasikan pemotongan dana akan merugikan rakyat AS.

    “Dana federal yang diterima oleh Universitas Northwestern mendorong penelitian yang inovatif dan menyelamatkan nyawa, seperti pengembangan alat pacu jantung terkecil di dunia oleh para peneliti Northwestern, dan penelitian yang mendorong perlawanan terhadap penyakit Alzheimer,” kata juru bicara Universitas Northwestern, John Yates. “Jenis penelitian ini kini terancam,” tambahnya.

    1. Universitas Pennsylvania.

    Gedung Putih mengumumkan penangguhan pendanaan lebih dari $175 juta untuk Universitas Pennsylvania.

    Pihak universitas menanggapi dengan menyatakan perubahan kebijakan federal, sangat menghambat lembaga pendidikan tinggi dan sistem kesehatan akademis.

    Perubahan ini mencakup berbagai tindakan pemerintah yang memengaruhi misi, operasi, dan komunitas universitas.

    “Pimpinan Universitas Pennsylvania terlibat langsung dengan pejabat pemerintah untuk secara aktif mengadvokasi peran penting pendidikan tinggi, penemuan ilmiah, nilai-nilai kami, dan layanan untuk kebaikan publik”, kata pihak universitas.

    6.Universitas Princeton.

    Gedung Putih juga mengumumkan pembekuan dana lebih dari $200 juta untuk berbagai penelitian di perguruan tinggi ini. Universitas menanggapi dengan hati-hati. “Dasar lengkap untuk tindakan ini belum jelas,” tulis Presiden Universitas Princeton Christopher Eisgruber setelah hibah awal ditangguhkan.

    7.Universitas Columbia.

    Universitas Columbia menjadi satu-satunya yang sedang berunding dengan pemerintahan Trump, untuk mengembalikan dana yang dibekukan sebesar $400 juta.

    “Ketika pekerjaan ini selaras dengan rekomendasi pihak lain, kami yakin dialog yang konstruktif diperlukan,” tulis para wali universitas.

    Universitas tersebut membuat perubahan pada kebijakan disiplin mahasiswanya, namun menuai kritik dari mereka yang menganggapnya sebagai bentuk penyerahan diri terhadap tuntutan pemerintahan Trump. Pembicaraan terus berlanjut antara universitas dan Gedung Putih. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini