31.7 C
Jakarta
Sunday, June 15, 2025

    Di hadapan menteri, Gubernur Sulteng ‘Curhat’ soal ketimpangan kewenangan otonomi daerah

    Terkait

    PRIORITAS, 14/4/25 ( Palu): Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Minggu (13/4/25) dimanfaatkan Gubernur Anwar Hafid menyampaikan curahan hati (curhat) terkait ketimpangan otonomi daerah.

    Itu dilakukan Anwar Hafid di hadapan putra-putri terbaik asal daerah Sulteng yang duduk pada jabatan-jabatan strategis di bidang pemerintahan dan legislator pusat. Mereka ikut hadir pada peringatan HUT ke-61 Provinsi Sulteng di Palu.

    Ada Menteri Hukum Dr. Supratman Andi Agtas, senator Muhidin Mohamad Said, Longki Djanggola, dan Abcandra Muhammad Akbar. Hadir juga Staf Ahli Menteri UMKM Sudaryano Lamangkona, dan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si.

    Gubernur Anwar Hafid mengeluhkan sirnanya kewenangan daerah untuk mengadakan bibit, alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk dan perahu nelayan, yang kini semuanya terkonsentrasi di pusat.

    Menurut Anwar Hafid, hal itu menjadi batu sandungan dalam mewujudkan kesejahteraan petani-nelayan lewat program BERANI Panen Raya dan BERANI Tangkap Banyak.

    “Kami sudah tidak tahu mau bikin apa di daerah (karena) minta ke pusat juga susah,” curhatnya. Ia berharap ada revisi regulasi supaya daerah dapat kembali mengelola dengan leluasa.

    Ia juga mencontohkan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram yang berdampak pada kenaikan harga di sejumlah wilayah Sulteng. Hal itu diadukan ke Menteri Hukum.

    “Tolong Pak Menteri, bantu teruskan ke teman-teman pusat supaya SPBU dan SPBE bisa diperbanyak lagi sehingga dapat menekan harga gas elpiji,” ujarnya. Gubernur berharap, kuota Sulteng ditambah.

    Sementara di sektor mineral dan batubara (minerba) dan industri yang paling terasa yakni pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) yang belum proporsional bagi Sulteng sebagai daerah penghasil. Akibatnya DBH belum optimal sebagai daya fiskal untuk membangun daerah.

    Strategi tingkatkan PAD

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid juga memaparkan salah satu strateginya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Itu dapat dilakukan lewat optimalisasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBNKB) bagi kendaraan-kendaraan perusahaan industri berat yang beroperasi di Sulteng.

    “Tidak boleh beroperasi kalau tidak (mau) balik nama,” tegasnya untuk akselerasi pajak bagi kendaraan industri berplat luar Sulteng.

    Anwar Hafid berharap kepada menteri, legislator, senator hingga birokrat asal Sulteng yang duduk di pusat dapat mendukung rencana ini dengan menjadi corong daerah di tingkat pusat dalam menggodok aturannya.

    Termasuk juga harapan agar desentralisasi kembali ke fitrahnya sebagai pendelegasian kepercayaan pusat ke daerah dalam mengelola pembangunan sesuai karakteristik lokal. “Demi keadilan pembangunan karena kalau keadaan (terus) seperti ini, daerah tidak akan maju,” tegas Anwar Hafid.

    Rangkaian HUT ke-61 Provinsi Sulawesi Selatan diisi berbagai kegiatan. Satu di antaranya adalah penyerahan bantuan bea siswa kepada mahasiswa. (P-Elkana L)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini