33.2 C
Jakarta
Saturday, July 12, 2025

    Presiden Putin tetap serang Ukraina tak peduli ada gencatan senjata

    Terkait

    PRIORITAS, 25/3/25 (Kyiv): Presiden Rusia Vladimir Putin tetap melanjutkan serangan terhadap Ukraina, meskipun sudah ada kesepakatan awal soal gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat. Selasa tadi pagi (25/3/25), pasukan Putin menyerang Rumah Sakit Sumy di Ukraina, yang merawat ratusan orang dengan rentetan serangan peluru kendali.

    Pemerintah Ukraina menuduh Presiden Vladimir Putin tidak ingin ada perdamaian, karena sampai kini pasukannya tetap menyerang daerah-daerah sipil di negara tersebut. Sebanyak 74 orang termasuk 13 anak-anak terluka dalam serangan rudal di kota Sumy tersebut.

    “Musuh melancarkan serangan rudal ke pusat kota. Beberapa gedung tinggi dan sebuah sekolah rusak. Anak-anak berada di tempat penampungan,” kata gubernur daerah, Volodymyr Artiukh, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Selasa (25/3/25).

    Beberapa jam sebelumnya pasukan Putin juga menewaskan tujuh orang – termasuk seorang anak berusia lima tahun – dalam serangan pesawat nirawak di ibukota Ukraina, Kyiv. Empat orang di Donetsk juga tewas terkena serangan bom Rusia.

    Presiden Rusia Putin sebelumnya sudah sepakat ingin damai ketika berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon. Ia juga mengeluarkan pernyataan mendukung adanya gencatan senjata 30 hari dengan Ukraina.

    Ironisnya, serangan terbaru pasukan Putin itu terjadi, Ā saat perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina sedang berlangsung di Arab Saudi, melibatkan pejabat Kremlin utusan Putin dan pemerintah Donald Trump.

    Wali Kota Sumy, Artem Kobzar menyebut selain sebuah rumah sakit, pasukan Rusia juga membom kawasan pemukiman, dan sekolah. Rekaman video menunjukkan layanan darurat berjuang melawan kepulan asap hitam besar di bangunan yang terkena serangan.

    Trump marah

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan semakin marah karena Rusia dan Ukraina terus melancarkan serangan udara, meskipun ada upaya perdamaian, tulis Telegraph mengutip sumber yang dirahasiakan yang dekat dengan Trump.

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan berupaya untuk mengamankan gencatan senjata Rusia-Ukraina tepat waktu untuk Paskah, pada bulan April 2025.

    Utusan AS memulai pembicaraan serentak tetapi terpisah dengan pejabat Ukraina di Arab Saudi pada Minggu malam. Pembahasan yang difokuskan pada gencatan senjata di Laut Hitam dan ketentuan penghentian serangan terhadap infrastruktur energi. Ā Pembicaraan antara delegasi dari Kyiv dan Washington akan dilanjutkan pada Senin malam waktu setempat.

    Gedung Putih mengatakan mencapai keamanan di Laut Hitam untuk memungkinkan arus pengiriman yang bebas adalah tujuan utama perundingan. Negosiator Rusia Grigory Karasin mengatakan perundingan berjalan ā€œsecara kreatifā€.

    Omong kosong

    Presiden Rusia dituding memupus harapan gencatan senjata yang cepat, meskipun utusan khusus Presiden AS, Steve Witkoff, Ā memuji Putin yang ‘baik hati’

    Dalam sebuah wawancara, Ā Witkoff mengatakan menyukai presiden Rusia, yang ia gambarkan sebagai orang yang baik hati. “Saya tidak menganggap Putin sebagai orang jahat. Ia sangat cerdas, ” kata Witkoff.

    Namun Mantan menteri pertahanan Inggris, Grant Shapps, mengkritik Steve Witkoff. “Mengulang-ulang omong kosong yang bersahabat dengan Kremlin, sementara rakyat Ukraina berjuang demi kebebasan”, tegasnya.

    Witkoff juga mengklaim masalah yang tidak terpecahkan dalam perundingan damai, adalah apakah presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dapat mengakui hak Moskow atas Krimea dan empat wilayah di Ukraina timur.

    Presiden Zelenskyy berkal-kali menegaskan tidak memberikan konsesi wilayah Ukraina ke Rusia. Dia menyebut daerah yang kini diduduki Rusia dianeksasi secara ilegal.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini