PRIORITAS, 22/3/25 (London): Bandara Heathrow, London, Inggris hari Sabtu (22/3/25) ini kembali beroperasi setelah penutupan akibat adanya kebakaran gardu listrik. Namun masih terdapat 97 penerbangan yang belum beroperasi. Bahkan terdapat antrian panjang para penumpang.
Kebakaran di gardu induk dekat Bandara Heathrow London, memutus aliran listrik ke salahsatu bandara yang tersibuk di dunia itu. Ratusan ribu penumpang terlantar karena operasional bandara terhenti selama dua hari sejak Kamis malam hingga Jumat (21/3/25).
Maskapai penerbangan Inggris, British Airways, mengungkapkan kemungkinan akan membatalkan puluhan penerbangan ke dan dari London Heathrow pada hari Sabtu ini, meskipun ada jaminan layanan operasi penuh dari pihak bandara.
“Kami berencana mengoperasikan sebanyak mungkin penerbangan ke dan dari Heathrow pada hari Sabtu ini, tetapi memulihkan operasi sebesar ini setelah insiden, merupakan hal yang sangat rumit”, kata pejabat British Airways, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CBC News, hari Sabtu (22/3/25).
Ia memperkirakan paling maksimal sekitar 85 persen dari jadwal British Airways di Heathrow pada hari Sabtu ini akan tetap beroperasi. Dengan sekitar 600 penerbangan British Airways yang dijadwalkan tiba dan berangkat, itu berarti terdapat 90 pembatalan.
Pesawat banyak delay
British Airways juga mengatakan kemungkinan besar semua pelanggan yang bepergian akan mengalami delay atau keterlambatan pesawat yang berangkat.
Selain British Airways, sejumlah maskapai penerbangan lain juga telah membatalkan penerbangan ke dan dari Heathrow.
Tercatat yang membatalkan masing-masing Air Canada ke Delhi, Air India ke Delhi, American Airlines ke New York JFK, Brussels Airlines ke Brussels, Turkish Airlines ke Istanbul, dan Virgin Atlantic ke Montego Bay, Jamaika serta WestJet ke Calgary.
Jika ditambah dengan jumlah dari British Airways, total ada 97 penerbangan yang canceled auatu dibatalkan hari Sabtu.
Penutupan bandara akibat pemadaman listrik sekitar pukul 11 malam hari Kamis, memaksa ribuan pesawat dialihkan ke sejumlah bandara di seluruh Inggris dan Eropa, sementara banyak penerbangan jarak jauh kembali ke titik keberangkatannya.
Bandara tersebut seharusnya menangani 1.351 penerbangan dengan 291.000 penumpang pada hari Jumat. Namun semuanya dibatalkan.
Kerentanan berbahaya
Para ahli penerbangan menyatakan penutupan bandara Heathrow ini memengaruhi sistem penerbangan global selama berhari-hari dan menyebabkan kerugian puluhan juta dolar. “Biaya dampaknya bisa mencapai sekitar 20 juta pound per hari”, kata konsultan penerbangan, Paul Charles.
“Ini jelas merupakan kegagalan perencanaan dari pihak bandara,” kata Willie Walsh, kepala Asosiasi Transportasi Udara Internasional, yang juga mantan kepala British Airways.
Mantan perwira intelijen militer Inggris, Philip Ingram, mengatakan ketidakmampuan Heathrow untuk terus beroperasi memperlihatkan kerentanan berbahaya dalam infrastruktur nasional Inggris yang kritis.
“Ini adalah peringatan. Tidak mungkin Heathrow harus ditutup total hanya karena kegagalan pada satu gardu listrik”, ujarnya.
Menurut para ahli, cadangan listrik seharusnya aman jika terjadi kegagalan sistem inti. “Heathrow merupakan bagian penting dari infrastruktur Inggris sehingga harus memiliki sistem yang aman,” kata Charles.
Pakar penerbangan mengatakan terakhir kali bandara Eropa mengalami gangguan dalam skala besar seperti itu adalah awan abu Islandia 2010, yang membatalkan sekitar 100.000 penerbangan.(P-Jeffry W)