35.3 C
Jakarta
Friday, March 14, 2025

    Operasi modifikasi cuaca harus pertaruhkan nyawa, pesawat menabrak awan

    Terkait

    Foto ilustrasi, pesawat modifikasi cuaca (Dok./Ist.)

    PRIORITAS, 13/3/25 (Jakarta): Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan, operasi modifikasi cuaca guna mengendalikan intensitas hujan bukanlah tugas mudah, karena petugas gabungan yang menjalankannya dengan pesawat turut menghadapi risiko keselamatan.

    “Mereka terbang menggunakan pesawat masuk ke dalam gerombolan awan, atau dapat dikatakan menabrak awan penghujan itu di ketinggian 5.000-8.000 atau lebih di udara. Tentu ketika mendapat tugas untuk operasi mereka juga harap-harap cemas, ya,” ucap Karnawati dalam konferensi pers Prediksi Musim Kemarau 2025 yang disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis (13/3/25).

    Setiap operasi modifikasi cuaca dengan penyebaran garam (NaCl) dan kalsium oksida (CaO) menggunakan pesawat melibatkan petugas dari BNPB, BMKG, TNI Angkatan Udara, serta lembaga swasta yang menyediakan transportasi udara.

    Analisis lokasi guna minimalisir risiko

    Karnawati juga menegaskan, Selain memprioritaskan keselamatan tim yang bertugas, termasuk petugas di pesawat menyebarkan garam, BMKG juga memastikan analisis lokasi penyemaian dilakukan dengan akurasi tinggi guna meminimalkan risiko.

    Menurutnya, dinamika atmosfer, seperti angin sirkulasi siklonik, menjadi tantangan dalam operasi modifikasi cuaca. Karena itu, dukungan semua pihak, terutama masyarakat, sangat diperlukan.

    Sementara itu, anggota DTC Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menyatakan, operasi modifikasi cuaca bersama BNPB dan TNI Angkatan Udara masih berlangsung untuk mengendalikan hujan di Jakarta dan Jawa Barat.

    “Kami di sini bersiaga setiap hari untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, hujan ekstrem, namun kalau diprediksi cuaca hanya normal-normal saja kami standby tidak ada penerbangan,” tuturnya.

    Mempercepat pemulihan pascabanjir

    Operasi modifikasi cuaca tahap kedua, yang dijadwalkan berlangsung pada 11–20 Maret 2025, dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Jakarta dan Jawa Barat untuk mengendalikan hujan serta mempercepat pemulihan pascabanjir di wilayah tersebut.

    Tiga pesawat disiapkan untuk operasi ini, dengan koordinasi penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Lanud Husein Sastranegara, Jawa Barat.

    BMKG memprediksi hujan sedang hingga lebat di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada 10–18 Maret 2025, yang menjadi dasar pelaksanaan operasi modifikasi cuaca.

    Dalam operasi modifikasi cuaca di Jakarta pada Selasa (11/3/25), tiga sorti penerbangan dilakukan menggunakan pesawat Casa A-2117. Wilayah operasinya mencakup Barat Laut Jakarta, Selat Sunda, Kepulauan Seribu, serta Laut Jawa di utara Jakarta. Setiap sorti penerbangan menghabiskan 800 kilogram garam sebagai bahan semai.

    Di waktu yang sama, di Jawa Barat telah dilakukan dua sorti penerbangan dengan pesawat Casa A-2104. (P-*r/Zamir A)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini