25.2 C
Jakarta
Monday, March 10, 2025

    Netflix ‘jor-joran’ gelontorkan dana produksi konten, pelanggan diuntungkan

    Terkait

    PRIORITAS, 8/3/25 (Los Gatos, California, AS): Dari kantor pusatnya di kota Los Gatos, California, Amerika Serikat (AS), Netflix menyampaikan pemberitahuan menarik. Perusahaan platform streaming terkemuka itu akan ‘jor-joran’ menggelontorkan dana produksi. Dana sebesar USD18 miliar (setara Rp293,3 triliun) yang mereka siapkan untuk 2025 guna memproduksi konten dianggap baru merupakan “pemanasan”.

    Disebutkan, CFO Netflix, Spencer Neumann, bahkan mengatakan jumlah itu masih jauh dari batas maksimal pendanaan mereka seperti dilaporkan The Verge, Sabtu (8/3/25). Itu berarti, Netflix akan memproduksi banyak sekali konten bagi pelanggannya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sehingga pelanggan diuntungkan karena akan lebih banyak pilihan program untuk ditonton.

    Dilaporkan pertama kali oleh Variety, Spencer mengatakan pernyataan itu dalam konferensi Teknologi, Media, dan Telekomunikasi Morgan Stanley yang digelar pekan ini. “Saya pikir kami masih baru memulai,” kata Neumann. Faktanya, sejak tahun lalu, Netflix memang cukup masif menyiapkan dana untuk pembuatan konten-kontennya.

    Jumlah pendanaan tahun ini jelas meningkat karena untuk 2024 mereka menggelontorkan senilai 16,2 miliar dolar AS dan mengeksplorasi konten siaran langsung seperti “Monday Night Raw dari WWE”, acara bincang-bincang larut malam John Mulaney, dan pertandingan tinju langsung musim panas ini antara Katie Taylor dan Amanda Serrano. “Kami melihat peluang untuk tumbuh di mana-mana,” kata Neumann.

    Dengan dana yang dimilikinya sekarang, Netflix tidak lagi dalam mode menjaga operasional perusahaannya tapi ingin terus mengembangkan potensi yang saat ini tengah dimilikinya untuk mengekspansi bisnis.

    Neumann secara khusus menambahkan, Netflix bertujuan untuk memberikan lebih banyak nilai hiburan untuk setiap pendanaan yang dikeluarkan pelanggan. Dari sisi pelanggan, pada awal 2025 Netflix telah mengumumkan kenaikan harga lagi di beberapa negara, meski begitu jumlah pelanggannya meningkat menjadi 300 juta di awal tahun ini.

    Layanan ini masih memiliki persaingan ketat dengan YouTube, yang telah mendominasi daftar layanan streaming paling banyak ditonton versi Nielsen selama dua tahun terakhir. (P-Rebecca WT)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini