PRIORITAS, 3/3/25 (Vatikan): Tim medis tidak memasang lagi alat ventilator mekanis ke mulut dan hidung Paus Fransiskus untuk membantu dia bernapas, hari Senin pagi (3/3/25). Secara klinis ini merupakan indikasi fisik Paus Fransiskus telah mampu mengatasi kemungkinan komplikasi dari krisis pernapasan, yang sempat menyerangnya hari Jumat (28/2/25).
“Kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil sepanjang hari ini. Paus tidak memerlukan ventilasi mekanis non-invasif, tetapi hanya terapi oksigen dengan aliran tinggi,” kata Kantor Pers Tahta Suci Vatikan, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Catholic News Agency, hari Senin pagi (3/3/25).
Dokter juga melaporkan Paus Fransiskus tidak mengalami demam atau peningkatan kadar sel darah putih, yang mengindikasikan jika tubuhnya sedang melawan infeksi baru. Sumber Vatikan menunjukkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus lebih stabil sekarang. Bahkan tidak ada-tanda adanya konsekuensi langsung dari krisis pernapasan tiba-tiba yang terjadi akhir pekan lalu.
Pernyataan Vatikan juga mengungkapkan Paus Fransiskus berpartisipasi dalam Misa Kudus di kapel khusus di ruanganya di Rumah Sakit Gemelli pada Minggu pagi. Bahkan ia bertemu dengan para pejabat Vatikan, setelah minum kopi pagi.
Meski begitu batuk dan sesak napas terbaru yang menimpa Paus berusia 88 tahun ini, Ā sempat memicu kekhawatiran akan muncul infeksi paru-paru baru. Namun tim dokter dalam diagnosanya Ā mengatakan Paus Fransiskus tetap stabil, tetapi sekali lagi merujuk pada kompleksitas kondisi keseluruhannya. Dokter masih tetap berhati-hati dalam prognosisnya.
Sering bangun dan berdoa
Paus Fransiskus yang telah dirawat di rumah sakit Agostino Gemelli Roma sejak 14 Februari 2025 ini, sering bangun dari tempat tidurnya untuk berdoa di kapel pribadinya. Dia juga mengikuti Misa sepanjang hari setelah menerima kunjungan sekretaris negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, dan kepala stafnya, Uskup Agung Edgar Pena Parra. Isi pembicaraan mereka tidak diketahui.
Vatikan hanya membagikan pesan yang ditulis oleh Paus di rumah sakit, Ā di mana ia berterima kasih kepada para dokternya atas perawatan dan para simpatisan atas doa-doa mereka. Tak lupa juga Paus berdoa lagi untuk perdamaian di Ukraina dan di tempat lain.
“Dari sini, perang tampak semakin tidak masuk akal,” kata Fransiskus dalam pesan yang ia susun beberapa hari ini. “Saya merasakan dalam hati saya ‘berkat’ yang tersembunyi dalam kelemahan, karena justru pada saat-saat seperti inilah kita belajar lebih percaya kepada Tuhan,” kata Fransiskus dalam teks tersebut. (P-Jeffry W)