PRIORITAS, 2/3/25 (New York): Jumlah anak yang dirawat di rumah sakit Amerika Serikat (AS) akibat influenza (flu) meningkat drastis hingga 145 persen. Centers of Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, mengumumkan kasus ini adalah yang sangat parah. Tahun ini, sudah 86 anak meninggal karena influenza.
“Sejauh tahun ini, 86 anak telah meninggal karena penyakit pernapasan”, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Minggu (2/3/25).
Menurut laporan dari American Academy of Pediatrics (AP), jumlah anak yang dirawat di rumah sakit karena influenza telah melonjak dari 959 pada tanggal 4 Januari menjadi 2.348 pada tanggal 1 Februari. Jumlah ini telah meroket hingga 145 persen.
“Influenza datang setiap musim dingin. Meskipun tidak ada yang namanya musim influenza yang ‘baik’ — setiap tahun kita melihat ribuan kematian dan rawat inap — tingkat keparahan musim bervariasi dari tahun ke tahun, dan ini adalah musim yang sangat parah,” kata Dr. Sean T. O’Leary, ketua Komite Penyakit Menular AAP, dalam sebuah pernyataan.
Para dokter telah menetapkan musim flu kali ini, sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah terkini di Amerika Serikat.
“Kematian jelas merupakan hasil yang paling parah, tetapi ada spektrum yang sangat luas antara sehat dan tidak sehat,” kata Dr. Anika Patel, seorang dokter perawatan kritis anak di Washington, DC, kepada Washington Post . “Flu dapat menyerang anak yang sebelumnya sehat dan membuat mereka harus menggunakan ventilator”, ungkapnya.
Pasien anak-anak menyumbang sepertiga dari seluruh kasus flu yang ditangani di unit gawat darurat selama Januari hingga 1 Februari. Ini persentase tertinggi di antara anak-anak yang sakit serupa sejak Oktober 2023.
Penyebab peningkatan flu pada anak-anak AS ini tidak sepenuhnya jelas, tetapi ada dugaan kuat karena menurunnya tingkat vaksinasi anak-anak, bisa jadi merupakan faktor penyebabnya.
Data CDC menunjukkan kurang dari separuh anak-anak AS telah mendapatkan vaksin flu musim ini. Angka vaksinasi di kalangan anak-anak berusia 6 bulan hingga 17 tahun telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, mungkin karena keraguan terhadap vaksin selama pandemi Covid-19 semakin meluas.
Vaksin anti flu
Dalam beberapa tahun ternyata tidak semua anak di AS mendapatkan vaksin anti flu. Bahkan tercatat jumlahnya tidak mencapai 60 persen. Pada minggu yang sama di tahun 2022, hanya 52 persen anak-anak menerima vaksin flu. Pada tahun 2021, 55 persen divaksinasi dan pada tahun 2020, 59 persen divaksinasi.
Saat Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, teori konspirasi yang mengklaim vaksin akan mengubah DNA seseorang atau melibatkan suntikan microchip terus beredar di internet. Hanya enam bulan setelah vaksin disetujui untuk penggunaan publik, pada bulan Mei 2021, Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin, mengajukan petisi ke departemen. Kennedy Jr. sekarang menjadi Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dalam pemerintahan Donald Trump. (P-Jeffry W)