PRIORITAS, 17/2/25 (Jakarta): Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin komitmen bersama guna meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam melindungi perempuan dan anak dari pengaruh paham radikal terorisme.
Disebut Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono, perkembangan globalisasi memudahkan kelompok teror untuk menyebarkan ideologi radikal di ruang siber, yang dapat mempengaruhi semua kalangan termasuk perempuan dan anak-anak. Karena itu, penting memberikan perlindungan kepada mereka sebagai kelompok rentan terhadap pengaruh paham radikal terorisme.
“Kita ketahui bersama bahwa pengaruh globalisasi menjadi tantangan kita termasuk penyebaran paham radikal terorisme terutama di ruang siber. Inilah yang kita harus kita lindungi terutama perempuan dan anak karena mereka generasi penerus jangan sampai mereka terpapar oleh paham radikal terorisme”, ungkap Eddy dalam keterangannya, Minggu (16/2/25), sebagaimana diterima Beritaprioritas.com, Senin (17/2/25) pagi.
Diharapkan Eddy, dukungan dari MUI dalam memberikan pembinaan terhadap perempuan dan anak, agar mereka tidak menjadi korban maupun pelaku terorisme.
“Kami dari BNPT memohon dukungan dari MUI dalam pembinaan terhadap perempuan dan anak, agar mereka tidak menjadi korban, maupun pelaku. Hasil penelitian dari kami bahwa perempuan dan anak ini menjadi tameng ada beberapa kejadian perempuan dan anak menjadi istilahnya menjadi martir,” harapnya.
Siap meningkatkan sinergi
Sementara Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar menyatakan, pihaknya siap meningkatkan sinergi dengan BNPT dalam melindungi masyarakat termasuk perempuan dan anak-anak dari pengaruh paham radikal terorisme.
“Kita juga punya ketua bidang perempuan remaja dan keluarga yang dapat bersama BNPT memberikan wawasan tentang bagaimana perempuan dan keluarga dan anak jangan sampai terpapar hal yang tidak benar, dan MUI siap bersama-sama demi keselamatan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” urainya seperti dilansir dari detik.com. (P-Armin M)