26.2 C
Jakarta
Monday, February 24, 2025

    Sanchez kecam Trump soal ’Riviera Timur Tengah’: Tak ada “realestate” bisa tutupi kejahatan di Gaza

    Terkait

    PRIORITAS, 16/2/25 (Oviedo, Spanyol): Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, dengan tegas menolak rencana Presiden AS, Donald Trump, yang berencana mengusir warga Palestina dan mengubah Gaza menjadi “Riviera Timur Tengah“.

    Dalam sebuah rapat umum pada Sabtu, 15 Februari 2025, Sánchez menyatakan, tidak ada operasi real estate yang dapat menutupi aib dan kejahatan terhadap kemanusiaan dimana telah terjadi di Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Ia menegaskan, Spanyol tidak akan mengizinkan rencana tersebut terlaksana.

    Sánchez juga menekankan pentingnya solusi dua negara, di mana warga Palestina dan Israel dapat hidup dalam damai, harmoni, dan keamanan. Selain itu, ia mengkritik komentar Wakil Presiden AS, JD Vance, yang meminta para pemimpin Eropa untuk lebih toleran terhadap partai-partai sayap kanan. Sánchez menyebut kelompok sayap kanan internasional sebagai “kuda Troya” yang berusaha menghancurkan Eropa dari dalam.

    Rencana Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan seluruh penduduknya ke negara-negara tetangga guna membuka jalan bagi pembangunan real estat mewah telah menuai kecaman internasional. Negara-negara seperti Mesir dan Yordania menolak proposal tersebut, sementara komunitas internasional menganggapnya sebagai bentuk pembersihan etnis.

    Spanyol, di bawah kepemimpinan Sánchez, menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional dan hak-hak asasi manusia, serta menolak segala bentuk tindakan yang melanggar prinsip-prinsip tersebut.

    “Tidak ada operasi real estate yang dapat menutup aib, kejahatan terhadap kemanusiaan… yang telah kita lihat di Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Kita seharusnya tidak mengizinkannya. Dan dari Spanyol, kita tidak akan mengizinkannya,” kata Sanchez di Komunitas Otonomi Basque.

    Solusi dua negara

    Dikutip dari sejumlah sumber, Pemimpin Partai Sosialis Spanyol itu bersikeras pada solusi dua negara di mana warga Palestina dan Israel hidup dalam “kedamaian, harmoni, dan keamanan.”

    Awal bulan ini, Trump mengatakan akan ‘mengambil alih’ dan ‘memiliki’ Gaza, mengirim seluruh penduduknya ke negara-negara tetangga untuk memberi ruang bagi pembangunan real estat mewah.

    Sanchez juga menegur komentar Wakil Presiden AS, JD Vance baru-baru ini di Munich, di mana dia meminta para pemimpin Eropa untuk memperluas toleransi mereka terhadap partai-partai sayap kanan.

    “Yang diinginkan oleh kelompok sayap kanan internasional adalah menghancurkan Eropa dari dalam,” kata Sanchez, yang menyebutnya sebagai “kuda Troya” (Trojan horse).

    “Saat ini kita membutuhkan lebih banyak Eropa daripada sebelumnya, bukan lebih sedikit,” katanya, sambil menyerukan Partai Populer Spanyol yang konservatif untuk memutuskan perjanjiannya dengan partai sayap kanan Spanyol, Vox.

    Sanchez menuduh kelompok sayap kanan Spanyol yang menghindari kritik terhadap AS sementara AS mengenakan tarif pada barang-barang Eropa, baik untuk negara-negara seperti Spanyol maupun negara-negara yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan seperti Hongaria.

    “Mereka keras terhadap yang lemah tetapi tunduk kepada yang kuat. Mereka tidak mengutamakan negara; mereka mengutamakan uang,” tambahnya dikutip Antara.

    Dia menggambarkan kelompok sayap kanan sebagai “multinasional” yang terdiri dari “para penganut neoliberal, miliarder, dan kelompok sayap kanan” yang ingin memprivatisasi kesejahteraan sosial, mencabut hak asasi manusia dan mengabaikan perubahan iklim.

    “Jika kita menerimanya, kita menormalkannya, dan kekalahan kita dimulai… kita perlu menyuarakan penolakan terhadap jenis kemunduran ini,” tambahnya.

    Dengan ancaman tarif lebih lanjut dari AS terhadap Eropa, Perdana Menteri Spanyol itu mengatakan, dia menentang perang dagang dan akan memperjuangkan kepentingan pekerja Spanyol. Sanchez juga mengatakan, Spanyol akan menentang “mereka yang ingin melanggar hukum internasional secara sepihak” dan memperjuangkan multilateralisme.

    Dia mengatakan, ketika negosiasi perdamaian dimulai untuk Ukraina, “masa depan Ukraina harus melalui kepemimpinan Ukraina. Dan setiap pembicaraan tentang keamanan Eropa harus dinegosiasikan dengan orang Eropa.” Selain memimpin Spanyol, Sanchez juga merupakan presiden Socialist International, sebuah organisasi yang mempromosikan sosialisme demokratis secara global. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini