Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan. (Beritasatu.com)
PRIORITAS, 13/2/25 (Jakarta): Operasional pabrik-pabrik di kawasan industri Batam, Bekasi, Karawang hingga Jawa Timur sering diganggu oleh Ormas preman.
Terkait itulah, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan melaporkan organisasi masyarakat (Ormas) bergaya preman yang mengganggu operasional pabrik dan investasi di sejumlah kawasan industri ke Polri tersebut. Disebutkan, perilaku mereka sangat meresahkan.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan berkoordinasi dengan Polri. Masalah ini harus menjadi perhatian semua pihak,” kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel di Jakarta, Kamis (13/2/25).
Menghambat penyerapan tenaga kerja
Disebutnya, kalau pabrik terganggu dan sampai ada rencana investasi yang gagal karena ulah Ormas preman, tentu akan menghambat penyerapan tenaga kerja, sehingga perilaku itu tak boleh ditoleransi.
“Kalau lapangan kerja gagal tercipta, kan kita semua yang rugi,” kata Wamenaker Noel.
Polri harus segera bertindak
Selanjutnya Noel mengatakan, Polri harus segera bertindak atas aksi Ormas preman mengganggu operasional pabrik.
“Saya akan menemui Kapolri, secara khusus membicararakan masalah ini. Saya yakin Polri akan memberi respons yang bisa menyelesaikan keluhan kawan-kawan pabrik di kawasan industri. Ini kan soal nasib bangsa,” ujarnya.
Disebutnya lagi, negara harus hadir di tengah-tengah kawasan industri untuk memberi kenyamanan dan keamanan berinvestasi. “Jika ada yang mengganggu penyerapan tenaga kerja, itu musuh rakyat, musuh bersama,” kata mantan aktivis 98 tersebut.
Dikatakan, perilaku ormas bergaya preman selama ini memang sangat mengganggu aktivitas pabrik atau perusahaan di kawasan industri di Indonesia. Mereka melakukan cara-cara premanisme untuk mendapatkan uang dari perusahaan.
Triliunan investasi batal karena ulah preman
Terpisah, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar sebelumnya mengatakan, Omas bergaya preman sering kali mengganggu operasional pabrik, melakukan demo dan lain-lain. Laporan kepada aparat keamanan sudah tak mempan.
Diungkapkan, sudah banyak kawasan industri yang menjadi sasaran Ormas bergaya preman, seperti di kawasan industri Bekasi, Karawang, Batam hingga wilayah Jawa Timur. Kerugian bukan hanya dialami pabrik yang sudah ada, tetapi ratusan triliun rencana investasi batal karena ulah preman.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, Kemenperin sudah sering menerima keluhan yang sama seperti disampaikan HKI, yakni ulah preman sangat mengganggu kegiatan industri.
Sedangkan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin juga mengaku sering menerima keluhan dari para pelaku industri yang diganggu oleh preman. Bey meminta supaya jangan ada lagi ormas preman yang mengganggu operasional pabrik.
Dikatakan, terkait gagalnya investasi karena faktor perilaku preman, Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Riyatno meminta agar para calon invstor berdiskusi dengan pihaknya untuk mencari solusi. (P-jr)
