Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden AS Donald Trump di Washington. (Antara/Anadolu)
PRIORITAS, 8/2/25 (Yerusalem): Begini pernyataan Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu terkait berdirinya Negara Palestina yang diperoleh Beritaprioritas.com, Sabtu (8/2/25) pagi. Dia dengan tegas menyatakan,
Rakyat Palestina bisa membangun negara di Arab Saudi daripada di tanah air mereka sendiri.
“Orang-orang Saudi bisa membuatkan negara Palestina di Arab Saudi; mereka punya banyak lahan di sana,” ujarnya dalam wawancara dengan media Israel pada Kamis (6/2/25) waktu setempat.
Ya, dengan tegas Benjamin Netanyahu menolak gagasan berdirinya negara Palestina sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Saudi dan menyebut gagasan itu sebagai “ancaman keamanan bagi Israel.”
“Setelah 7 Oktober, Anda tahu apa itu? Dulu ada negara Palestina, disebut Gaza,” kata dia. “Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, adalah negara Palestina dan lihat apa yang kita dapatkan.”
Normalisasi Israel-Arab Saudi
Sebaliknya, Netanyahu juga memperkirakan normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi akan segera tercapai.
“Menurut saya, perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin, tetapi akan terjadi,” paparnya.
Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri Saudi menolak narasi Netanyahu itu.
Ditegaskan lagi, normalisasi dengan Israel tidak akan terjadi tanpa berdirinya negara Palestina — sebuah syarat yang tidak pernah diindahkan oleh Netanyahu.
“Riviera di Timur Tengah”
Diketahui, Netanyahu bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington pada Selasa (4/2/25) lalu dan mereka menggelar jumpa pers bersama.
Ketika itu, Trump mengatakan, AS akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke tempat lain agar wilayah itu bisa dibangun kembali menjadi “Riviera di Timur Tengah.”
Selanjutnya, keinginannya itu ditegaskannya lagi pada Kamis (6/2/25) dan dia mengatakan AS tidak perlu mengerahkan tentara ke sana.
Namun, pernyataan Trump soal Gaza itu menuai kecaman dari para pemimpin dunia. Demikian Anadolu yang dikutip Antara. (P-jr)