25.6 C
Jakarta
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

    Alokasikan  APBN 48,8 triliun, pemerintah berharap investor melirik IKN

    Terkait

    PRIORITAS, 2/2/25 (Samarinda): Alokasi anggaran yang ditetapkan pemerintah untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode 2025-2028, sebesar Rp48,8 triliun, diharapkan mampu mendorong investor melirik Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN, Agung Wicaksono. “Hal ini terbukti, minat investor yang telah meluncurkan pembangunan sudah meluas ke wilayah pengembangan (WP) 1B dan 1C, meski infrastruktur dasar di area tersebut masih dalam proses dibangun,” kata Agung, di Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (1/2/25).

    Dikatakannya, antusiasme investor sangat besar, bisa dilihat dari beberapa WP sudah memulai peletakan batu pertama, karena kepastian anggaran APBN untuk OIKN hingga 2028 yang dapat memberikan jaminan infrastruktur memadai di seluruh KIPP hingga WP 1B dan 1C di lokasi persil investor.

    Sementara untuk fokus di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, saat ini sedang dalam proses pengembangan pada WP 1A, karena di kawasan ini infrastrukturnya sudah siap.

    Lebih lanjut dikatakan Agung, setiap investor yang melakukan peluncuran pembangunan telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan Lahan dengan Otorita IKN.

    Pada PKS ini tercantum rencana pembangunan yang mencakup tahapan dan jadwal proyek. Salah satu hal penting dalam perjanjian adalah kewajiban investor memulai pembangunan paling lambat 18 bulan setelah perjanjian ditandatangani.

    Bagi investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama pembangunan, menurutnya, memiliki jadwal pembangunan yang sudah dijelaskan dalam PKS, sehingga mereka akan mengacu pada tahapan jadwal yang sebelumnya telah disampaikan ke OIKN.

    “Saat ini ada yang masih dalam tahap desain, ada yang sudah mulai membangun, dan beberapa bahkan sudah menyelesaikan pembangunan dan mulai beroperasi. Jadi semuanya berjalan sesuai jadwal,” katanya seperti dilansir dari Antara.

    Dijelaskannya, fleksibilitas dalam jadwal ini diperlukan untuk memastikan kualitas proyek, yakni mulai dari desain hingga pelaksanaannya, bahkan OIKN juga terus memantau kemajuan setiap proyek agar tetap sesuai dengan target.(P-Armin M)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini