PRIORITAS, 30/1/25 (Korea): Diduga sebuah powerbank portabel di dalam tas yang disimpan di atas bagasi tempat penumbang telah memicu kebakaran pesawat Air Busan, Selasa (28/1/25) malam. Beberapa pihak telah bersuara terkait penyebab insiden tersebut.
Otoritas terkait di Korea Selatan, mulai melakukan penyelidikan atas kebakaran pesawat Airbus A321-200 milik maskapai Air Busan. Dikutip dari Korea Herald pada Kamis (30/1/25), berdasarkan kesaksian dari penumpang dan pejabat Air Busan, sebuah powerbank portabel di dalam tas yang disimpan di kompartemen atas diduga telah memicu kebakaran terhadap pesawat tersebut.
Seorang pramugari yang berada di pesawat pada saat kebakaran bersaksi, kebakaran itu “diduga berasal dari tempat penyimpanan atas di atas kursi di baris ke-28 seperti temuan Air Busan,” dilaporkan oleh Joongang Ilbo.
Meskipun penyebab pasti kebakaran tersebut belum diketahui, seorang pejabat Air Busan dikutip dalam laporan media lokal yang menyatakan, kebakaran tersebut “tampaknya disebabkan oleh powerbank portabel milik penumpang, yang terjepit di dalam kompartemen atas.”
Lakukan investigasi forensik
Sementara itu, pihak berwenang berencana untuk melakukan investigasi forensik bersama pada Jumat (31/1/2025) untuk mengidentifikasi titik awal dan penyebab kebakaran pada pesawat Air Busan tersebut. Sebelum keputusan itu diambil, telah dilakukan rapat gabungan dengan pihak berwenang dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Badan Kepolisian Metropolitan Busan, Markas Besar Pemadam Kebakaran Busan, dan Badan Forensik Nasional.
Setelah melakukan pemeriksaan awal di lokasi pada Rabu, kementerian juga menambahkan bahwa “tidak ditemukan indikasi terorisme.” Namun, pihak berwenang juga mengatakan pada Kamis bahwa ini “hanya temuan awal,” dan mereka tidak akan mengesampingkan kemungkinan terorisme saat melanjutkan penyelidikan.
Pemeriksaan keselamatan rencananya akan dilakukan hingga pukul 2 siang pada hari Kamis. Investigasi forensik gabungan akan dilakukan segera setelahnya jika lokasi tersebut dinyatakan aman. Jika tidak, investigasi forensik dapat ditunda ke tanggal berikutnya.
Pesawat Air Busan terbakar di landasan pacu Bandara Internasional Gimhae, Busan pada Selasa (28/1/2025) malam. Pesawat tersebut sedang bersiap untuk lepas landas menuju Hong Kong saat api mulai terlihat di bagian ekor. Menurut kesaksian dari penumpang di dalam pesawat, “suara berderak” dapat terdengar dari kompartemen bagasi atas pada saat itu, diikuti oleh kemunculan asap.
Insiden serupa juga sempat terjadi beberapa waktu terakhir. Pada April 2024, asap terdeteksi pada penerbangan Asiana Airlines yang membawa 273 penumpang karena power bank portabel yang disimpan di dalam tas penumpang di kompartemen atas.
Begitu asap terdeteksi, pramugari yang ada di pesawat saat itu dengan cepat memadamkan perangkat yang terlalu panas itu sebelum terbakar, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Seperti dilansir dari CNBCIndonesia.com, asap juga terdeteksi pada penerbangan Air Busan lainnya pada Desember 2024 sebelum lepas landas karena power bank portabel digunakan oleh penumpang untuk mengisi daya ponsel mereka. Asap tersebut segera dipadamkan oleh pramugari. (P-wr)