PRIORITAS, 24/1/25 (Surabaya): Sedang ramai perbincangan mengenai program menarik yang diadakan oleh SMP Negeri 39 Surabaya karena menerapkan tidur siang untuk siswa di sekolah.
Video yang diposting akun instagram @smpn39sbyofficial dimana menunjukan kegiatan tidur siang tersebut menuai banyak komentar positif. Netizen menganggap kegiatan tersebut berdampak baik dan berharap diterapkan di semua sekolah.
Tanggapan Mandikdasmen
Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengan (Mebdikdasmen), Abdul Mu’ti melihat hal ini sebagai inisiatif yang baik dari SMP Negeri 39 untuk kesehatan siswa.
“Bagus juga itu, terutama untuk sekolah-sekolah yang sampai sore ya,” ujar Abdul Mu’ti ketika ditemui seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/1/24), dikutip dari Antara.
Sudah dilakukan oleh negara lain
Namun ternyata, program yang dinisiasi SMP Negeri 39 Surabaya ini sudah umum dilaksanakan oleh negara lain.
Program tidur siang di China sudah dilakukan di beberapa sekolah dasar. Salah satu sekolah yang menerapkan hal ini adalah Sekolah Dasar 1 Goaxin, dimana siswa diwajibkan tidur siang selama setengah jam, dilakukan setelah makan siang.
Sama seperti di China, Taiwan juga menerapkan kegiatan tidur siang di sekolah-sekolahnya. Banyak Sekolah Dasar di Taiwan mengizinkan siswanya untuk tidur siang setelah makan siang.
Selain itu, sekolah-sekolah di Jepang juga banyak yang mendorong kegiatan inemuri, yang berarti “tidur sambil hadir”. Kendati tidak ada kebijakan resmi, istriahat sejenak setelah makan siang dianjurkan untuk mengembalikan energi dan meningkatkan fokus mengikuti pelajaran di sekolah.
Spanyol juga mengenal konsep tidur siang di sekolah. Bagi daerah-daerah dengan tradisi siesta, tidur siang merupakan kegiatan intergral dengan budaya sehari-hari. Kendati tidak ada aturan khusus, para orang tua mendorong anak-anak mereka untuk beristriahat setelah makan siang sebelum melanjutkan kegiatan mereka.
Konsep tidur siang bagi siswa sekolah merupakan kegiatan yang sangat baik untuk dikaji lebih lanjut penerapannya, karena kegiatan ini sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental siswa saat menghadapi kesibukannya belajar di sekolah. (P-Aldi Safitra)
