PRIORITAS, 6/1/25 (Jakarta): Komando Armada RI mengonfirmasi keterlibatan tiga oknum anggota kesatuan tersebut dalam kasus pengeroyokan dan penembakan bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak. Peristiwa yang terjadi pada 2 Januari 2024 subuh itu berujung pada kematian Ilyas Abdurrahman, sang bos rental, akibat tembakan oknum anggota TNI AL tersebut.
Konfirmasi itu disampaikan Pangkoarmada, Laksamana Madya TNI, Denih Hendrata, bersama Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, dalam konferensi pers terkait kasus tersebut, Senin (6/1/25) di Markas Koarmada TNI AL, Komplek Militer Cilangkap, Jakarta, Senin (6/1/25).
Lebih lanjut Denih Hendrata mengatakan, tiga orang itu, dua dari Kopaska (Komando Pasukan Katak) Koarmada I, satu dari KRI Bontang.
Dikutip dari laman Koarmada RI, Kopaska adalah salah satu pasukan elit di AL Republik Indonesia yang melakukan operasi khusus di darat, laut dan udara (anti teroris maritim). Sementara Koarmada I bermarkas di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sementara KRI Bontang merupakan salah satu kapal perang TNI AL.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Samista, mengatakan, dari tiga oknum anggota TNI Au itu, hanya satu yang melakukan penembakan. Akibat penembakan itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya masih menjalani perawatan.
“Yang melakukan penembakan itu satu orang,” kata Samista. Disampaikannya, dari hasil pengecekan rekaman closed-circuit television (CCTV) di lokasi, sempat terjadi keributan. “Yang dikeroyok itu tadi yang baru keluar dari toilet, dikeroyok. Jadi ada satu keributan, di situlah anggota yang menembak itu,” ucapnya.
“Jadi bukan dua anggota yang menembak, tapi satu anggota yang menembak. Dan semua anggota sudah kita amankan,” imbuhnya.
Puspomal berjanji akan mengusut tuntas perkara ini bersama Polda Banten. Saat ini, ketiga pelaku yang berasal dari TNI AL telah diamankan. Puspomal memastikan akan melakukan penegakkan hukum terhadap ketiga pelaku bila terbukti melakukan tindak pidana.
Ditembak dari dalam mobil
Seperti ramai diberitakan media dan menjadi topik pembicaraan dalam media sosial, kasus penembakan tragis yang merenggut nyawa seorang bos rental mobil di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak terus menyita perhatian publik. Kasus ini semakin viral lantaran pelaku penembakan diduga adalah anggota militer dari TNI Angkatan Laut.
Konfirmasi Pangkoarmada hari ini lebih mencengangkan karena oknum TNI yang terlibat dalam kasus tersebut berjumlah tiga orang. Sebelumnya beredar kabar, pelaku dari TNI AL berjumlah satu orang, tapi belakangan disebut-sebut dua orang.
Rizki Agam, anak dari bos rental yang menjadi korban tewas, menceritakan kronologi kejadian. Rizki mengatakan bahwa kejadian ini bermula ketika mobil milik mereka disewa oleh seorang pria bernama Ajat Sudrajat dengan alasan hendak ke Sukabumi untuk menjemput mertuanya yang sakit.
Namun, pada 1 Januari malam, pihak rental mendapat informasi bahwa GPS mobil Brio yang disewa telah diputus, namun masih ada satu GPS cadangan yang aktif. Rizki bersama tujuh anggota tim rental, termasuk ayahnya, kemudian melakukan pengejaran.
Mereka berhasil menemukan mobil tersebut di daerah Pandeglang, Banten. Saat hendak menarik mobil, pelaku mengaku sebagai anggota TNI AL dan tiba-tiba menodongkan pistol ke arah ayah Rizki.
Situasi semakin memanas ketika sebuah mobil Sigra yang diduga mengawal pelaku datang dari belakang dan menabrak salah satu karyawan rental hingga terjatuh ke jalan. Para pelaku lalu meninggalkan lokasi. Meski demikian, tim rental tetap berusaha mengejar para pelaku hingga Pantai Anyer.
Berdasarkan pergrakan mobil lewat pantauan GPS, di Pantai Anyer, para pelaku sempat berhenti selama 15 hingga 20 menit. Rizki dan timnya kemudian meminta bantuan ke Polsek Cinangka yang jaraknya hanya sekitar 2 kilometer dari lokasi. Sayangnya, upaya meminta bantuan polisi saat itu tidak membuahkan hasil. Polisi menolak memberikan bantuan.
“Kami sudah menunjukkan bukti kepemilikan kendaraan seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan. Tapi Polsek Cinangka tidak bersedia mendampingi kami,” sambungya.
Rizki dan tim lalu membuntuti para pelaku, dan melakukan pengejaran. Aksi kejar-kejaran berakhir di Rest Area KM 45 Jayanti. Saat itu, pelaku yang berada di dalam mobil Sigra melepaskan tembakan secara brutal sebanyak lima kali ke arah tim rental. Salah satu peluru mengenai ayah Rizki hingga tewas di tempat, sementara seorang anggota tim rental bernama Ramli mengalami luka tembak di bagian rusuk hingga bahu.
“Pelaku yang membawa mobil Brio mengaku sebagai anggota TNI AL. Senjata api yang awalnya di mobil Brio sudah berpindah ke mobil Sigra dan digunakan untuk menembak kami,” ungkap Rizki.
Pernyataan Rizki tentu saja berbeda dengan hasil pantauan melalui CCTV seperti diungkapkan Danpuspomal, Laksamana Muda TNI Samista, yang menyebutkan penembakan terjadi di sekitar toilet. Menurutnya, dari hasil pengecekan rekaman closed-circuit television (CCTV) di lokasi, sempat terjadi keributan. “Yang dikeroyok itu tadi yang baru keluar dari toilet, dikeroyok. Jadi ada satu keributan, di situlah anggota yang menembak itu,” ucapnya. (P-ht)