PRIORITAS, 5/1/25 (Jakarta): Musim balapan MotoGP 2024 lalu, diakui tim Honda sebagai tahun yang menantang. Pembalap utama mereka, Johann Zarco (LCR Honda), hanya mampu finis di posisi ke-17 dari 29 pembalap dengan total poin 55. Sementara dua pembalap pabrikan Honda, Joan Mir dan Luca Marini, mengakhiri musim 2024 dengan finis di posisi ke-21 (poin 21) dan ke-22 (poin 14).
Honda terseok dan tertinggal jauh dari tim Ducati yang menguasai posisi “4 Besar” menempatkan Jorge Martin sebagai juara dalam klasemen akhir dengan poin 508, disusul Fransesco Bagnaia, Marc Marquez, dan E. Bastiani.
Tentu saja hasil tersebut sangat mengecewakan bagi tim Honda. Tapi memang tidak terlalu mengherankan karena pada empat musim sebelumnya, Honda sudah memperlihatkan pencapaian buruk dan hasil yang tidak stabil.
Musim 2023, prestasi terbaik Honda hanya ditorehkan Alex Marquez yang menempati posisi ke-9 (177), bahkan setahun sebelumnya, 2022, pembalap utama mereka, Marc Marquez, hanya mampu mencapai posisi ke-13. Musim 2021, Marc Marquez berada di peringkat ke-7, dan 2020 di posisi ke-14.
Pencapaian Tim Honda dalam lima musim terakhir ini, berbanding terbalik ketika mereka berjaya pada musim balapan tahun-tahun sebelumnya. Diawali pada 2014, Honda berjaya di posisi teratas saat rider mereka, Marc Marquez, yang masih berstatus pembalap debutan alias rookie, berhasil naik podium di posisi pertama.
Kemudian berturut-turut pada musim 2017, 2018 dan 2019, Honda berjaya menempatkan Marc Marquez sebagai juara. Boleh dikata, pada musim-musim tersebut, Honda seakan tak ada tandingan.
Namun pada 2020, prestasi Honda mulai menurun tatkala Marc Marquez hanya mampu berada di posisi ke-14 dalam klasemen terakhir, kemudian 2021 sempat naik ke posisi ke-7, tapi pada 2022 melorot lagi ke posisi ke-13. Tahun 2023, pembalap mereka, Alex Marquez berada di posisi ke-9, sementara kakaknya, Marc, di posisi ke-14.
Buruknya pencapaian Honda pada musim MotoGP 2024 lalu tak terlepas dari hengkangnya Marc Marquez ke Tim Ducati. Di tim barunya itu, Marc berhasil bercokol di posisi ke-3 klasemen akhir. Sementara Honda tidak pernah menang atau naik podium, baik dalam balapan pendek Sprint maupun balapan utama Grand Prix sepanjang musim lalu.
Akan tampil lebih baik
Dikutip Antara dari laman resmi MotoGP.com dan Crash.net edisi Minggu (5/1/25), Manajer Tim Honda Racing (HRC), Alberto Puig, mengakui musim 2024 merupakan tahun yang menantang bagi tim, sehingga mereka bersiap untuk bisa tampil lebih baik pada tahun ini.
Puig mengatakan tim sedang menuju arah perbaikan. Indikasi perbaikan yang sudah mulai dirasakan adalah pada musim lalu saat Johann Zarco (LCR Honda) mampu membawa RC213V lolos kualifikasi Q2 pada beberapa kesempatan, dan finis 10 besar di Grand Prix Indonesia dan Thailand.
Kendati demikian, pencapaian mereka di tahun 2024 tetap tidak sesuai ekspektasi. Total 55 poin yang diraih Zarco pada akhir musim 2024 hanya cukup untuknya finis di posisi ke-17 pada klasemen akhir. Sementara dua pembalap pabrikan Joan Mir dan Luca Marini lebih parah lagi, berada di posisi mengakhiri musim 2024 dengan finis di posisi ke-21 dan ke-22 dari 29 pembalap.
“Ini jelas tidak mudah, hasilnya bukan yang kami inginkan,” ungkap Puig. “(Di paruh pertama) musim (2024), kami mencoba banyak solusi dan di paruh kedua kami kurang lebih memiliki gambaran tentang apa yang bisa berhasil, dan apa yang tidak,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Puig mengatakan telah melakukan beberapa perbaikan teknis, tapi tetap harus diteliti lebih dalam lagi agar mesin yang disiapkan bisa memiliki performa lebih baik lagi. “Kami masih belum mencapai hasil yang kami harapkan, tetapi dari sudut pandang teknik, (tim) semakin memahami cara untuk maju, tujuan dan bagaimana kami harus melakukannya,” kata Puig.
“Namun, ini mungkin butuh waktu untuk melihatnya di atas kertas, tetapi satu-satunya hal yang tidak pernah hilang adalah keinginan kami untuk bangkit; ini adalah keinginan yang mendorong Anda untuk terus maju, meskipun kami jelas tertinggal, dan ini adalah fakta,” imbuhnya.
Kabar buruk bagi Tim pabrikan HRC karena kehilangan sponsor Repsol untuk 2025 setelah kolaborasi selama 30 tahun, dengan susunan pembalap yang tetap sama untuk musim ini. “Kami berharap (Mir) dapat mempertahankan motivasinya di masa-masa sulit. Sementara Marini, ia sangat analitis dan ia sangat mencintai olahraga ini,” ujar Puig. (P-ht)