31.8 C
Jakarta
Friday, June 20, 2025

    Empat menteri, wakil menteri dan 2.000-an peserta, terjun bersihkan sampah di Pantai Kuta Bali

    Terkait

    PRIORITAS, 4/1/25 (Kuta, Bali): Empat menteri, wakil menteri, utusan khusus Presiden, Gubernur Bali, pejabat-pejabat tinggi, bersama 2.115 peserta, terjun langsung membersihkan pesisir Pantai Kuta, Bali, dari sampah, Sabtu (4/1/25). Keempat menteri adalah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.

    Selain itu, ada Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, Bupati Badung, Giri Prasta, utusan Kodam IX/Udayana, Polda Bali, Korem 163/Wira Satya, serta perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

    Mereka membersihkan pantai bersama-sama dengan 2.115 peserta dari unsur TNI, Polri, pelajar, mahasiswa pariwisata Poltekpar Bali, komunitas masyarakat, tenaga kebersihan, Satgas Kuta, desa adat, lembaga swadaya masyarakat, media massa dan pegiat media.

    Tercatat 2.115 peserta dan para pejabat berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih Pantai Kuta, Bali. (Foto: Ist.)

    Dalam kesempatan itu, Menko Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, tumpukan sampah kiriman di pesisir Pantai Kuta, Bali, perlu ditangani segera. Kalau tidak, sampah di laut termasuk plastik, dapat mengancam ketahanan pangan, khususnya sektor perikanan, karena diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 600 ribu ton per hari.

    “Bayangkan puluhan tahun lagi lebih banyak sampah daripada ikan di laut, apalagi plastik yang susah terurai,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

    Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan, penanganan sampah kiriman yang terjadi di Bali, termasuk Pantai Kuta, menjadi prioritas pemerintah pusat dan daerah, karena membawa reputasi Indonesia di mata internasional.

    Sampah kiriman itu terjadi saat musim angin barat yang berlangsung pada periode Oktober-Maret setiap tahunnya. “(Pantai) Kuta ini menjadi prioritas, karena ini reputasi internasional kami di sini. Kami akan selesaikan maksimal,” ucapnya kepada awak media di lokasi, seperti dilansir dari Antara.

    Ia menilai aksi bersih sampah laut itu sebagai salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah dengan menggandeng lintas sektor untuk menanggulangi sampah kiriman sekaligus edukasi kepada masyarakat.

    Kegiatan membersihkan sampah kiriman tersebut sempat dihentikan sementara karena hujan deras dan beberapa menit kemudian dilanjutkan kembali setelah hujan reda. Sampah kiriman berupa plastik, bahan karet hingga kayu, dipungut dan ditampung dalam karung dengan dibantu sedikitnya empat alat berat dan sejumlah truk.

    Mereka kemudian melakukan pemilahan sampah plastik dan ditimbang untuk dibawa kembali ke tempat pengolahan sampah bekerja sama dengan mitra ketiga. (P-ht)

     

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini