28.2 C
Jakarta
Monday, August 25, 2025

    Sambut Tahun Baru 2025 di TMII, cukup meriah, tapi ratusan pengunjung kecewa

    Terkait

    PRIORITAS, 31/12/24 (Jakarta): Malam pergantian tahun 2024-2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa (31/12/24) tadi malam, berlangsung cukup meriah, terutama festival “Sorak Sorai ” di area Istana Anak-anak. Sayang, akibat tidak adanya koordinasi dalam penyelenggaraan, ratusan pengunjung kecewa dan merasa dipermainkan.

    Seperti diberitakan sebelumnya, malam pergantian tahun 2024-2025 untuk masyarakat umum diadakan di sejumlah lokasi di Jakarta. Mulai dari Bundaran Hotel Indonesia, Monumen Nasional, sepanjang Jalan Thamrin, Kota Tua, Central Park hingga Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Sebagian besar lokasi mengadakan konser musik dan pesta kembang api pada detik-detik pergantian tahun, termasuk TMII. Di lokasi wisata yang terletak di Jakarta Timur ini, digelar konser dengan tajuk “Sorak Sorai Fest” atau festival “Sorak Sorai”, yang digelar selama tiga hari, mulai 30 Desember 2024 sampai 1 Januari 2025, menampilkan sejumlah artis penyanyi dan musisi ibukota.

    Pada malam pergantian tahun semalam, ditampilkan Aldi Taher, Project Pop, Tiara Andini dan Tipe X, serta Diskopantera. Konser digelar di area Istana Anak-anak dan dimulai pukul 19.30 WIB.

    Tiara Andini tampil menghibur pengunjung TMII dalam panggung festival “Sorak Sorai” merayakan malam pergantian tahun 2024-2025 di area Istana Anak-anak. (Foto: Beritaprioritas.com/Herling Tumbel)

    Selain itu, pengunjung juga disuguhi pertunjukan air mancur menari Tirta Cerita yang akan berlangsung dua kali dalam sehari selama festival berlangsung. Dalam keterangannya kepada pers Selasa (31/12/24) pagi, Manager Corporate Secretary TMII, Novera Mayang, mengatakan, pertunjukan air mancur menari yang biasanya hanya tayang satu kali dalam sehari, selama tiga hari (30/12-1/10 dijadikan dua kali pada pukul 18.00 WIB dan 21.30 WIB.

    Salah waktu

    Hadir dalam malam pergantian tahun di TMII adalah Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, dan Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) antara lain Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly dan Dandim 0505/JT Kolonel Arm Suyikno.

    Mereka berbaur bersama warga di Istana Anak-anak yang menyediakan panggung hiburan festival “Sorak Sorai” sekitar pukul 21.30 WIB. Rombongan menggunakan mobil shuttle listrik atau angkutan keliling alias angling atau wara-wiri TMII, dan disambut Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah, Intan Ayu Kartika, dan Direktur Operasional TMII, Arie Prasetyo, di depan panggung hiburan Istana Anak-anak.

    Intan Ayu Kartika menjelaskan bahwa TMII secara khusus mengangkat tema besar “Sukaria Ga Ada Habisnya” untuk menyambut musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Sementara itu, Direktur Operasional TMII, Arie Prasetyo. menyebutan jumlah pengunjung TMII Selasa malam tadi diperkirakan lebih dari 40 ribu orang sesuai prediksi.

    Memasuki detik-detik terakhir pergantian tahun, dari atas panggung Plt Walikota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, menyerukan optimisme menghadapi tahun 2025. “Mari kita menyongsong Tahun Baru 2025 ini dengan lebih baik. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada TMII,” kata Iin.

    MC juga mengajak Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, dan Dandim 0505/JT, Kolonel Arm Suyikno, naik panggung dan menyampaikan harapan-harapan kepada masyarakat. Kedua aparat ini lebih fokus pada pesan soal keamanan dan ketertiban, baik pada saat acara, dalam perjalanan pulang, maupun pada hari-hari di tahun 2025.

    Sedikit kekisruhan terjadi jelang detik pergantian tahun di mana jam yang dipergunakan MC dan petugas lapangan kembang api tidak sama. Beritaprioritas.com yang berada di lokasi melihat kembang api sudah mulai diluncurkan padahal MC masih mengumumkan agar semua bersabar dan menunggu count down alias “hitung mundur”.

    MC minta agar menunggu sekitar 30 detik, tapi sebagian kembang api sudah meluncur ke udara, karena sesungguhnya saat itu jam internasional sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB. Kejadian itu mengakibatkan tidak tercapainya klimaks “hitung mundur” karena panduan jam yang digunakan MC lebih lambat sekitar 30 detik dari jam internasional yang tampaknya digunakan tim petugas lapangan kembang api.

    Kesalahan sepele yang seharusnya tidak boleh terjadi itu, membuat makna pergantian tahun 2024-2025 di TMII sedikit ternoda. “Event organizer-nya amatiran,” celetuk salah satu pengunjung sambil tertawa, yang diiyakan teman-temannya.

    Ratusan pengunjung kecewa

    Antrian pengunjung di Halte Utara TMII. Tidak adanya koordinasi yang baik antara manajemen dan petugas lapangan, membuat pengunjung dirugikan. (Foto: Beritaprioritas.com/Herling Tumbel)

    Kesalahan sepele lainnya yang tampak pada perayaan malam pergantian tahun di TMII itu adalah ketidak-becusan petugas lapangan dalam pengaturan transportasi angkutan wara-wiri. Ratusan pengunjung yang sebelumnya diminta antri menunggu angkutan wara-wiri dari Halte Utara ke lokasi festival “Sorak Sorai” di Istana Anak-anak, kecewa dan merasa dipermainkan petugas.

    Pengaturan yang semula lancar di mana angkutan wara-wiri datang teratur di Halte Utara, mulai terasa janggal saat angkutan tersebut tidak kelihatan lagi selama sekitar 10 menit. Saat itu antrian sudah mengekor dalam jumlah lebih dari 100 orang. Tiba-tiba seorang petugas perempuan dengan speaker gantung mengumumkan agar pengunjung silakan jalan kaki menuju Istana Anak-anak karena angkutan masih lama datang.

    Walau sambil bersungut-sungut dan berteriak tidak puas, sebagian pengunjung memilih jalan kaki menuju Istana Anak-anak yang diketahui berjarak sekitar setengah kilometer. Sedangkan penunjung lain masih bertahan di antrian menunggu wara-wiri.

    Sekitar 15 menit angkutan tak kunjung datang, wartawan Beritapriotas.com yang berada di situ lalu berinisiatif menanyakan kepada petugas kapan angkutan akan datang dan kenapa pengaturannya jadi tidak manusiawi seperti itu. Pengunjung merasa dipermainkan karena sebelumnya mereka diarahkan untuk antri di Halte Utara itu, tapi setelah lama menunggu tiba-tiba disuruh jalan kaki dalam jarak yang tidak dekat. Di antara pengunjung ada beberapa perempuan membawa anak kecil, sebagian digendong.

    Seorang petugas bernama Ali yang mengaku sebagai penanggungjawab lapangan di Halte Utara, ketika didesak dan dinegosiasi, lantas meminta bantuan bus listrik milik TransJakarta yang parkir di area TMII, untuk mengangkut pengunjung yang semakin kecewa. “Kami kecewa karena sudah capek berdiri lama dalam antrian sesuai arahan petugas, tiba-tiba di suruh jalan kaki,” kata salah satu pengunjung, mengaku bernama Yanto, yang datang bersama istri dan dua orang anak yang masih kecil-kecil.

    “Kami juga rugi karena waktu banyak terbuang di sini sehingga nggak bisa nonton artis nyanyi di tempat puncak acara di Istana Anak-anak,” kata pengunjung lainnya, Mira, yang katanya, bersama teman-temannya merupakan penggemar berat runner up Indonesian Idol 2020, Tiara Andini. “Kalo nyampe sana Tiara udah selesai nyanyi, sedihlah kita-kita,” ujarnya Mira yang masih remaja, mewakili empat orang temannya.

    Lain lagi komentar Anton, pengunjung lainnya. Dalam nada sedikit berkelakar, ia mengatakan, perlakuan TMII kepada pengunjung seharusnya dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto. “Kan kemaren Pak Prabowo bilang bahwa beliau tak ada niat sedikit pun mempersulit hidup rakyat. Nah ini Taman Mini sudah mempersulit hidup rakyat,” ucapnya diakhiri tawa bersama teman-temannya.

    Setelah menunggu sekitar 15 menit, bus listrik TransJakarta akhirnya datang. Para pengunjung pun naik bus tersebut. Mereka tak keberatan berdesak-desakan di dalam bus, daripada jalan kaki sepanjang setengah kilometer.

    TMII janji sediakan mobil shuttle dan TransJakarta

    Agaknya, pengunjung TMII memang pantas kecewa karena dalam publikasi melalui media, mereka menjanjikan telah menyiapkan mobil shuttle (angkutan keliling/angling atau wara-wiri) dan bus listrik TransJakarta untuk melayani pengunjung di saat pergantian tahun.

    ”Mobil shuttle ini gratis dan dapat digunakan untuk berkeliling, sementara untuk akses dari satu wahana ke wahana lainnya didukung oleh bus listrik tingkat dari TransJakarta,” kata Manager Corporate Secretary TMII, Novera Mayang, dalam keterangan kepada media, Selasa kemarin.

    Namun apa yang dijanjikan berbeda dengan kenyataan. Tidak adanya koordinasi antara manajemen dan petugas di lapangan, membuat pengunjung dirugikan. Apalagi ketika pengunjung bertanya kepada petugas lapangan alasan angkutan wara-wiri tidak lagi melayani padahal pengunjung masih antri. Mereka beralasan, batere angkutan wara-wiri sudah habis, jadi harus di-charge karena masih akan melayani pengunjung setelah acara bubar.

    Namun dalam pantauan Beritaprioritas.com, setelah acara bubar tidak terlihat adanya angkutan wara-wiri di sekitar Istana Anak-anak. Pengunjung jalan kaki menuju tempat parkir kendaraan dan gerbang TMII. Bus listrik TransJakarta yang katanya disiapkan, juga harus diminta berkali-kali baru mau datang mengangkut pengunjung yang sudah lama menunggu di Halte Utara. (P-Harley DT)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini