PRIORITAS, 15/12/24 (Jakarta): Menjadi satu-satunya partai di Parlemen yang bukan anggota Koalisi Indonesia Maju plus, membuat posisi PDI Perjuangan terkesan dikucilkan.
Demikian opini Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang belakangan banyak disitir berbagai media serta politisi.
Ya, Megawati menyebut, posisi PDIP saat ini terkesan dikucilkan karena menjadi satu-satunya partai di Parlemen yang bukan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
“Terus aku mikir bilang sama Pak Hasto, eh aku diundang terus nanti aku muram apa cengar-cengir ya. Lah iya dong kan aku dimusuhin sak jagat dewa pitara. Sekarang aku diundang, bingung aku,” ucap Megawati saat menjadi pembicara utama pada peluncuran dan diskusi buku berjudul, “Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” di Jakarta, Kamis (12/12/24) lalu, ketika menimpali ada undangan dari Partai Golkar menghadiri HUT partai tersebut.
Terkait hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, membantah pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang merasa dimusuhi oleh sebagian besar partai politik di Indonesia.
Bahlil lanjut mengatakan, hubungan antara Partai Golkar dengan Megawati dan PDIP masih harmonis dan baik-baik saja.
Bahlil menyampaikan hal itu seusai berdiskusi dengan puluhan nelayan di Sungai Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Minggu (14/12/24).
Menghormati strategi partai lain
Selanjutnya Bahlil menegaskan, Partai Golkar selalu menghormati program dan strategi politik partai-partai lain. Hal ini sejalan dengan karakter Golkar sebagai partai politik tertua di Indonesia yang telah terbukti mampu menghadapi berbagai dinamika politik sejak berdirinya. Ia membantah Golkar menjadi salah satu partai yang memusuhi PDIP, seperti pengakuan Megawati.
“Golkar selalu menghargai semua partai. Setiap partai punya program dan strategi masing-masing. Sebagai partai tertua yang teruji dalam berbagai dinamika politik, kami sangat menghargai perbedaan,” tambahnya.
Bingung terima undangan HUT Golkar
Sebagaimana diketahui, isu ‘dimusuhi’ ini ini mencuat setelah Megawati mengungkapkan kebingungannya terkait undangan HUT Partai Golkar ke-60 yang diberikan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia. Megawati mengaku merasa dimusuhi oleh sejumlah partai karena PDIP belum bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Akan tetapi, PDIP tetap mengirimkan perwakilan untuk menghadiri acara tersebut. Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersama Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey hadir dalam perayaan HUT Golkar ke-60 yang digelar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (12/12/24) lalu. (P-jr)