31.7 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

    Dibanding 2023, PHRI prediksi tingkat okupansi hotel akhir 2024 turun 10 persen, ada pengaruh “judol”

    Terkait

    PRIORITAS, 19/11/24 (Jakarta): Tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel di Indonesia pada akhir 2024 ini diprediksi turun 10 persen dibandingkan tahun 2023 lalu. “Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat,” kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariadi Sukamdani, dalam temu media di Jakarta, Selasa (19/11/24).

    “Jadi kalau kita bicara okupansi, mungkin akan (turun) 10 persenanlah di bawah tahun lalu. Kemungkinannya seperti itu kalau kita lihat situasi yang seperti ini,” tambah Hariadi Sukamdani.

    Hariadi menuturkan, penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat. Dalam catatan PHRI, secara nasional rata-rata angka okupansi pada periode Natal-Tahun Baru (Nataru) tahun ini diprediksi turun jadi 45 persen dibanding tahun lalu.

    Pengamatan PHRI hingga 19 November 2024, tren pemesanan kamar hotel cenderung lebih lambat dari tahun lalu, meski pada hotel-hotel yang jadi pilihan favorit wisatawan lajunya lebih stabil. Hotel di Bali. (Foto: Tripcom)

    Berdasarkan pengamatan PHRI hingga 19 November 2024, tren pemesanan kamar hotel cenderung lebih lambat dari tahun lalu, meski pada hotel-hotel yang jadi pilihan favorit wisatawan lajunya lebih stabil. “Misalnya seperti hotel yang berada di kawasan yang disukai wisatawan seperti Malioboro di DI Yogyakarta,” ujarnya, seperti ditulis Antara.

    “Sebagai bentuk antisipasi, memang kami mencoba untuk membuat paket-paket Natal dan Tahun Baru yang lebih kompetitif lagi. Dari harga, atraksinya, keuntungannya dan sebagainya kita lakukan, tapi nanti akan terlihat (situasinya) mulai 1 Desember,” ujar Hariadi.

    Faktor lain yang diduga menjadi penyebab dari turunnya okupansi hotel yakni maraknya kasus judi online (judol) yang sedang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan hasil analisa PHRI, judol berdampak buruk pada mata rantai sektor perhotelan dan restoran secara luas.

    “Judi online itu dampaknya memang sangat signifikan, jadi berpengaruh secara luas pada mata rantainya. Ini kan (masalah) yang terkenal di masyarakat menengah ke bawah. Kita berharap pemerintah serius untuk memberantas judi online ini,” ujar dia. (P-ht)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini