PRIORITAS, 15/10/24 (Jakarta): Politikus Partai Golkar Lodewijk Frederick Paulus menjadi salah satu orang yang dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Diketahui, Prabowo hari ini mengundang sejumlah nama yang dipersiapkan akan mengisi jabatan menteri, wakil menteri (Wamen) atau kepala badan.
“Beliau mengarahkan kepada saya apa-apa yang harus dilakukan, dan yang paling penting beliau sampaikan kesediaan saya untuk membantu beliau menyongsong Indonesia Maju 2045, termasuk menyukseskan 8 program prioritas dan 8 program cepat. Intinya demikian,” kata Lodewijk di depan rumah Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Ketika ditanya soal bidang yang akan ia duduki, Lodewijk enggan memberikan komentarnya lebih jauh. “Saat kita menandatangani surat pernyataan itu sudah jelas portofolio kita apa, tentunya beliau arahkan saya terkait hal itu. Etisnya biar beliau yang sampaikan,” ujarnya.
Saat ditanya soal posisinya nanti, Lodewijk menyerahkan kepada Prabowo untuk mengumumkan kepada publik. “Ya nanti beliau sampaikan secara resmi,” kata Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) ini.
“Ya tentunya kalau kami di tentara ada istilah ada pernyataan, sanggup ditempatkan di mana saja itu,” sambung Lodewijk saat ditanya awak media akan ditempatkan di bidang pertahanan dan keamanan.
Singkat Lodewijk Freidrich Paulus
Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Lodewijk Freidrich Paulus yang lahir 27 Juli 1957 adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2021-2024. Ia menggantikan Azis Syamsuddin yang tersangkut kasus korupsi dan ia sebelumnya merupakan mantan perwira tinggi militer Indonesia yang berasal dari TNI Angkatan Darat.
Lodewijk pernah dipercaya sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-24 yang menjabat sejak 4 Desember 2009 menggantikan Pramono Edhie Wibowo. Sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Ia lalu digantikan oleh Wisnu Bawa Tenaya.
Ia kemudian menjadi Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan dari September 2011 hingga Juni 2013. Jabatan terakhir Lodewijk sebelum pensiun adalah Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat, menjabat dari Juni 2013 hingga Juli 2015.
Setelah pensiun, ia bergabung dengan Partai Golongan Karya dan menjadi Sekretaris Jenderal partai tersebut serta terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari dapil Lampung I untuk periode 2019–2024.
Pada 30 September 2021, Paulus dilantik sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, menggantikan Azis Syamsuddin yang terlibat kasus korupsi.
Paulus dilahirkan di Manado dari keluarga Minahasa. Ayahnya bernama Estefanus Jeremias dan ibunya bernama Len Bagij. Ia mengawali pendidikannya pada tahun 1964 di sebuah sekolah dasar yang dikelola oleh organisasi Muhammadiyah dan lulus pada tahun 1970. Setelah itu, ia mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Manado hingga tahun 1973. Ia kemudian pindah ke kota Palu di Sulawesi Tengah dan dimasukkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri Palu.
Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas pada tahun 1976, Paulus mendaftarkan diri dan diterima sebagai siswa AKABRI. Ia lulus dari AKABRI dan dilantik pada tahun 1981. Paulus menjalani kursus singkat dalam bidang infanteri selama beberapa bulan setelah ia dilantik.
Ia bergabung dengan kesatuan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha, sekarang Kopassus) usai menamatkan kursus tersebut dan ditempatkan sebagai komandan salah satu peleton. Kariernya di Kopassus menanjak, mulai dari komandan sub tim, tim, batalyon, dan grup, hingga ia diangkat sebagai Komandan Detasemen Khusus 81 pada tahun 2001.
Dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Detasemen Khusus 81, Paulus dipindahkan ke luar lingkungan Kopassus. Ia dipindahkan ke Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan di Sumatera Utara dan mengemban jabatan sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Daerah Militer (Asops Kasdam) dari tahun 2003 hingga 2005 dan Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam) dari tahun 2005 hingga 2006.
Dari Sumatera Utara, Paulus dimutasi kembali ke Jakarta untuk menjabat sebagai Komandan Resor Militer 052/Wijayakrama. Di tengah masa jabatannya, Paulus terpilih menjadi komandan upacara penurunan bendera dalam upacara HUT Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2006.
Setelah satu tahun bertugas sebagai Danrem, pada tanggal 5 Oktober 2007, Paulus dimutasi ke Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat sebagai Direktur Latihan. Paulus menyerahkan jabatan Danrem kepada Kolonel Inf. Sonny Widjaja pada tanggal 29 Januari 2008. Sesuai dengan jabatan barunya, Paulus memperoleh kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus
Pada tanggal 23 Oktober 2009, Panglima TNI mengeluarkan surat keputusan yang mengangkat Paulus sebagai Komandan Jenderal Kopassus, menggantikan Pramono Edhie Wibowo.
Jabatan tersebut secara resmi diserahkan kepada Paulus dalam upacara yang dilangsungkan di Markas Komando Kopassus pada tanggal 4 Desember 2009. Pangkat Paulus kemudian dinaikkan menjadi Mayor Jenderal dua minggu setelah serah terima jabatan. Ia menjabat hingga digantikan oleh Wisnu Bawa Tenaya pada tanggal 15 September 2011. (P-bwl)