PRIORITAS, 5/9/24 (Jakarta):Sekitar pukul 11.35 WIB hari Kamis(5/9/24) ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyambangi rumah duka ekonom senior, Faisal Basri di Komplek Gudang Peluru, Jakarta Selatan.
Kepada pers Luhut mengaku, Faisal merupakan temannya meskipun banyak perbedaan di antara keduanya.
Dari pantauan CNBC Indonesia, Luhut hadir dengan mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan dasi berwarna hitam bermotif. Di dalam rumah duka, ia tampak memberikan hormat kepada jasad Almarhum Faisal Basri.
Dalam kesempatan itu Luhut mengaku, meskipun memiliki banyak perbedaan dengan Faisal Basri, ia dan ekonom senior tersebut tetap teman. Menko Marves ini mengaku sangat terkejut dan kehilangan atas meninggalnya Faisal Basri.
“Ya, saya punya kenangan yang cukup banyak dengan Pak Faisal Basri. Mungkin kita banyak atau ada berbeda di banyak hal, tapi kita tetap teman. Jadi, kita saling menghormati,” kata Luhut, Kamis (5/9/24).
Soal hilirisasi
Diketahui, sebelumnya Luhut dan Faisal sempat tegang soal hilirisasi. Faisal Basri pernah memberikan kritik tajam soal kebijakan hilirisasi. Disebutnya, hilirisasi untuk peningkatan nilai tambah di dalam negeri justru membuka peluang bagi China untuk semakin kuat dalam mendominasi pasar di dalam negeri.
Namun saat itu, Luhut justru mengatakan, dirinya enggan melayani Faisal Basri yang dinilai belum pernah melihat pertambangan nikel di Indonesia secara langsung.
“Cuman dia belum pernah lihat tambang, ngapain saya layanin omong orang seperti itu?” tegas Luhut pada saat itu, dikutip Kamis (5/9/23).
Kendati begitu, Luhut menegaskan, ia menerima kritik dari Faisal Basri yang dinilai membangun dan telah mendiskusikan dengan tim kerjanya.
“Juga banyak kritik beliau yang juga saya dengarkan, saya exercise, saya bicarakan sama tim, dan kita pelajari. Jangan kita merasa bahwa kita benar semua,” ujar Luhut.
Selanjutnya, Luhut mengaku baru mendapatkan kabar terkait Faisal Basri meninggal pada pagi tadi. Usai mendengar kabar tersebut, Luhut segera bergegas menyempatkan diri untuk melayat dan memberikan penghormatan terakhir.
“Saya upayakan betul supaya bisa melayat beliau di sini dan saya menyampaikan selamat jalan kepada Pak Faisal Bahri,” tutur Luhur.
“Beristirahatlah dengan tenang. Kami masih meneruskan banyak pekerjaan-pekerjaan yang Anda kritik yang menurut saya ada benar dan kami juga akan memperbaiki,” sambungnya.
Luhut Pandjaitan mengaku, ia belum mengetahui apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan turut melayat ke rumah duka. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa