31.8 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

    Smelter Freeport produksi 50 ton emas per tahun, Antam borong 20 ton

    Terkait

    PRIORITAS, 30/6/24 (Jakarta): Pada hari Kamis (27/6/24) lalu, PT Freeport Indonesia telah menuntaskan smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini berada di luas area 100 hektare di kawasan Gresik.

    Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) ini ialah fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaganya.

    Adapun lokasi pabrik itu tepatnya berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), JIIPE, Gresik, Jawa Timur (Jatim).

    Dilaporkan, smelter kedua Freeport yang baru diresmikan itu memiliki kapasitas input konsentrat tembaga 1,7 juta ton per tahun.

    Hasilkan katoda dan emas murni

    Disebutkan, selain produk katoda tembaga, smelter terbaru Freeport akan menghasilkan produk sampingan. Di antaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda, yakni emas dan perak murni. Adapun produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat, terak tembaga dan gipsum.

    Nantinya, jika smelter terbaru ini beroperasi penuh, pemurnian lumpur anoda 100 persen akan dilakukan di dalam negeri. Kedua smelter ini bisa memurnikan tiga juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar sayu juta ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 220 ton perak per tahun.

    “‘Output’-nya dari smelter ini adalah sekitar 600-700 ribu atau sekitar 650 ribu ton katoda tembaga. Dan juga akan bisa dimurnikan di sini pada bulan Desember nanti. Yaitu lumpur anoda yang akan menghasilkan emas dan perak serta beberapa logam lainnya. Jumlahnya emasnya kira-kira antara 50-60 ton dan peraknya sekitar 220 ton per tahun,” beber Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, di Gresik, Kamis (27/6/24) lalu.

    Antam borong 20 ton emas

    Tony menjabarkan, bahwa untuk off taker atau pembeli dari katoda tembaga Freeport di Indonesia, sudah ada tetangga dari smelter Freeport. Tetangga yakg dimaksud ialah PT Hailiang Group di Gresik.

    “Ini tetangga kita sudah mulai minta 100 ribu ton per tahun, kira-kira. Dan kemudian kalau kita harapkan juga ada industri-industri turunan lainnya yang akan meng-off take katoda tembaga kita,” ungkap Tony.

    Sementara untuk emas, Tony menegaskan, sudah ada kepastian off taker dari PT Antam Tbk yang mencapai 20 ton per tahun. Sementara lainnya, ia berharap ada pasar domestik yang bisa menyerap katoda tembaga hasil smelter ini.

    “Kalau domestik, pasarnya ada, tentu saja kita sangat senang untuk jual domestik. Karena jual domestik, jual ekspor sama aja kalau sudah produk hilir seperti itu ya. Maksudnya sama aja adalah harganya akan sama, ongkos angkutnya lebih murah domestik tentu saja,” demikian Tony Wenas. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini